Mohon tunggu...
Nur Anisa Yusuf
Nur Anisa Yusuf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of University West Sulawesi

Seorang Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat Jurusan Hubungan Internasional Semester V yang bercita-cita menjadi seorang Dosen dan seorang Public speaking. Anak Ke-4 dari 6 bersaudara yang punya minat di bidang Pendidikan, Literasi, Sosial dan Budaya. Aktivitas saat ini, selain aktif di organisasi internal kampus juga aktif di organisasi eksternal kampus. Menurut saya organisasi itu sangat penting selain menambah relasi juga sebagai wadah aktualisasi diri. Tapi juga harus diseimbangkan dengan pencapaian akademik supaya tahu batas kemampuan kita sampai dimana. Selesai S1 tepat waktu dengan predikat cumlaude adalah impian saya saat ini dan pastinya setelah itu melanjutkan S2 dengan beasiswa LPDP. Bantu Do'ain yah🤍🤲

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepercayaan Sunda Wiwitan di Kampung Adat Cireundeu, Cimahi, Jawa Barat

30 Oktober 2022   08:25 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:26 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu 23 Oktober 2022 Mahasiswa inbound UPI yang di ikuti oleh beberapa kelompok Modul Nusantara melakukan kegiatan kebinnekaan dengan mengunjungi Kampung Adat Cireundeu yang terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam untuk sampai di kampung tersebut. Setelah sampai di lokasi kami beserta rombongan berkumpul  di gerbang masuk Kampung Adat Cireundeu, dengan melihat banyak tulisan-tulisan yang menggambarkan kampung tersebut dengan tugu  Wangsit Siliwangi, bertuliskan  jujur, ksatria, membela rakyat kecil, sayang pada sesama, dan menjadi wibawa.


dokpri
dokpri


Kami dan rombongan  berjalan memasuki kampung Cirendeu warganya begitu ramah menyambut kedatangan kami.Kemudian berkumpul di balai kampung itu untuk mengenal lebih jauh mengenai kampung Cirendeu. Disambut oleh beberapa orang di balai itu dan memberikan penjelasan mengenai  Sunda wiwitan . Ternyata sebagian besar penduduknya  menganut kepercayaan Sunda wiwitan hingga saat ini. Dengan konsisten melakukan ajaran dan kepercayaan dari nenek moyang mereka. Sungguh banyak yang menarik di kampung ini penduduknya sejak lahir tidak pernah makan nasi beras mereka makan nasi singkong.

Setalah mendengarkan penjelasan dari pemandu tersebut banyak sesuatu yang menurut saya sangat berbeda dengan kampung lain. Konsep rumah serta ruangan-ruangan memiliki arti tersendiri bagi mereka. Ternyata Sunda wiwitan adalah kepercayaan terhadap kekuatan alam dan arwah leluhur yang bersatu dengan alam.

dokpri
dokpri


Kehidupan masyarakat cireundeu hidup harmonis dengan berbagai agama tetapi tetap menjaga nilai-nilai toleransi. Menjalankan kepercayaan masing-masing.  Walaupun saya  sendiri merasa tidak menyangka dengan adanya kepercayaan sunda wiwitan ini tetapi setiap manusia mempunyai hak untuk memilih kepercayaan apa yang harus mereka anut.

Begitu banyak keunikan di kampung cireundeu. Salah satu hal yang menarik juga adalah kami di ajak hiking ke hutan dengan tidak menggunakan alas kaki dan tidak bisa menggunakan baju berwarna merah. Berjalan ke hutan dengan seorang pemandu menjelaskan arti setiap tempat yang kami lewati. Dengan menikmati keindahan alam yang begitu indah hingga kami sampai ke puncak yang dinamakan puncak salam 903 MDPL.

dokpri
dokpri


Setelah melakukan hiking kami kembali ke balai dan menikmati nasi singkong yang hingga saat ini, masyarakatnya mengonsumsi singkong atau ketela yang disebut dengan rasi sebagai makanan pokok secara turun-temurun. Para pemandu juga mempraktekkan cara mengolah singkong dengan cara digiling, diendapkan dan disaring menjadi aci atau sagu. Ampas dari olahan sagu yang dikeringkan juga dibuat menjadi rasi atau beras singkong. Tidak hanya itu, singkongpun diolah menjadi berbagai camilan.

Dengan sangat konsisten masyarakat cireundeu  mengonsumsi rasi sebagai makanan pokok, membuat masyarakat ini tidak pernah mengonsumsi nasi beras. Hal ini bukan berarti masyarakat cireundeu mengharamkan nasi beras akan tetapi lebih menjaga adat istiadat yang di lakukan oleh leluhur mereka. Menurut mereka rasa kenyang dari konsumsi singkong lebih lama dibandingkan dengan padi. Sehingga masyarakat adat cukup makan dua kali sehari.

Indonesia begitu banyak keanekaragaman , setiap kepercayaan memiliki hal baik didalamnya bagaimana setiap budaya mampu mempertahankan adat istiadat dan itu yang membuat kepercayaan itu masih terjaga sampai saat ini. Kepercayaan sunda wiwitan salah satunya yang tetap konsisten melakukan ajaran leluhur mereka walaupun kepercayaannya tidak di akui oleh negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun