Pembuatan kerupuk telur asin menggunakan bahan utama berupa telur asin yang tidak lolos sortir pemasaran alias gagal produksi. Bahan tambahan lain yang digunakan seperti tepung tapioka, tepung terigu, penyedap rasa, backing powder dan pewarna. Dalam proses pencampuran bahan bahannya tentu dengan perbandingan yang benar. supaya hasil dari kerupuk juga bagus dan layak jual. Kerupuk telur asin yang dijual terdapat dua variasi, pertama kerupuk telur asin yang masih mentah dan kedua  kerupuk telur asin yang sudah matang (sudah digoreng), untuk lama waktu konsumsi sampai pada kurang lebih 6 bulan.
Untuk sampai pada tahap pemasaran, pembuatan kerupuk telur asin yang dilakukan oleh kelompok 108 KKN UIN SAIZU ini melewati tahapan sebagai berikut :
1. Pengumpulan telur asin gagal sortir
Pengumpulan ini dilakukan pada 2-3 hari
2. Pemasakan
Proses ini meliputi pencampuran bahan-bahan, pencetakan dan pemotongan
Penjemuran 2-4 hari
Tahapan ini sebagai bagian paling penting, kerupuk telur asin ini harus dijemur di bawah terik matahari sampai tekstur mengeras dan berubah warna menjadi abu-abu serta menghindari terkenanya air hujan.
3. Penggorengan
Proses ini dilakukan hanya untuk variasi yang sudah matang, lalu masuk ke proses pemberian penyedap rasa supaya menghasilkan cita rasa yang lebih enak dan menarik.
4. Packing
pengemasan dilakukan dengan model plastik pouch. Pemberian stiker atau pengemasan dengan model kemasan lainya juga bisa jadi ide selanjutnya supaya produk lebih cepat dikenali khalayak umum dan terjual secara pesat.
5. Pemasaran
Kerupuk telur asin yang dibuat dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.
Dari penjelasan di atas, Â inovasi pembuatan kerupuk telur asin juga dapat ditujukan untuk beberapa hal yang telah diamati oleh KKN kelompok 108, sebagai berikut:
Sebagai alternatif pilihan bagi produsen dalam mengatasi kebingungan pada telur asin yang tidak lolos sortir pemasaran
Upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga
Memberikan peluang bisnis baru
Mengisi waktu luang bagi warga setempat untuk memperoleh penghasilan sampingan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H