Pada waktu saya menempuh sekolah Dasar, saya memiliki teman satu kelas yang kesulitan dalam belajar. Teman satu kelas saya tersebut mengalami kesulitan belajar karena dia anaknya pemalas sering absen ke sekolah.Â
Pada saat Ibu guru memberikan Tugas dan teman saya tidak pernah mengerjakan Tugas tersebut, karena teman saya sulit memahami untuk memahami bagaimana cara mengerjakan Tugas tersebut. Ketika Ibu guru bertanya ke anak itu tentang tugas, sudah atau belum, tetapi anak itu jawabnya belum.. dan Ibu guru bertanya apa yang belum dipahami tetapi anak itu Diam saja dan tidak pernah jawab ketika ditanya sama Ibu guru.
 Suatu hari ketika ibu Guru memberikan pekerjaan kelompok dikelas kita.. dan kebetulan sekali saya kelompok dengan teman sya yang mengalami kesulitan belajar itu, dan saya bertanya kepada teman-teman yang lain dimana kita akan mengerjakan Tugas kelompok tersebut.Â
Dan teman saya yang lain menunjuk ke rumah teman saya yang mengalami kesulitan belajar tersebut.. dan teman saya itu mengiyakan. Sehabis pulang sekolah kita pulang ke rumah masing-masing dulu untuk mengganti pakaian kita, makan dan lain-lain... Setelah itu kita  bergegas ke rumah teman kita yang mengalami kesulitan belajar tersebut.. sesampainya di rumah teman kita itu.Â
Kita langsung mengerjakan Tugas secara bersama-sama.. tapi anehnya teman saya yang mengalami kesulitan itu tidak memahami apa maksud tugas yang diberikan oleh Ibu guru tersebut.Â
Dan saya bersama teman yang lain berusaha menjelaskan dengan pelan-pelan maksud dari tugas itu agar teman saya itu paham maksud tugas yang berikan oleh Ibu guru. Pada saat kita pembagian Raport, teman saya yang mengalami kesulitan belajar mendapatkan rangking terakhir dikarenakan sering absen ke sekolah dan tidak pernah mengerjakan tugas sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H