Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

I'm just a simple man who likes writing, blogging, playing PC game, watching movie, and listening to music. I had an experience in teaching English in Jakarta and Bekasi (2008-2018). My books: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), and Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Perawat dan Rumah Sakit (BIP, 2021). I had a diploma in graphic design from a School of Design in Jakarta (1993), but later changed my interest into English and literacy. Sometimes I write my blog in English or Indonesian. I was born and live in Jakarta. No one is perfect. Stay humble.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

(Dwibahasa) Dampak Buruk Terlalu Banyak Membaca dan Menulis

1 April 2024   11:53 Diperbarui: 1 April 2024   12:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A: Jokingly speaking, bro... isn't there any bad effect from too much reading and writing?

     Omongan bercanda nih, bro... apa gak ada dampak buruk dari terlalu banyak membaca dan menulis?

B: Of course there are. One of them is you don't know reality anymore... hehehe.

     Tentu saja ada. Salah satunya adalah kamu gak tau kenyataan lagi... hehehe.

A: Agree. Getting trapped in fantasy story too far could be bad for our imagination... hohoho.

     Setuju. Terjebak dalam kisah fantasi terlalu jauh bisa jadi buruk bagi imajinasi kita... hohoho. 

B: Reading too much non-fiction books is not good either. You just know theory but never practice it.

     Membaca terlalu banyak buku non-fiksi juga gak bagus. Kamu hanya tau teori tapi gak pernah mempraktikkan.

A: Does it mean less time reading and writing is better? This could be either a joke or a serious question. 

     Apakah artinya lebih sedikit waktu membaca dan menulis lebih baik? Ini bisa jadi pertanyaan bercanda atau serius. 

B: Good if you spend your time for other better things. Hangout with right person could benefit us more... I think. 

     Baik bila kamu gunakan waktu untuk hal lain yang lebih bagus. Nongkrong dengan orang tepat bisa lebih bermanfaat... kayaknya. 

A: Reading and writing sound more like "serious" activities. Any comment, bro?

     Membaca dan menulis agaknya lebih seperti aktivitas "serius". Ada komentar, bro?

B: It's not if we're reading or writing humor... hahaha.

     Gak-lah bila kita membaca atau menulis humor... hahaha.

A: However, most writers really look more like serious person. They don't smile a lot... hehehe.

     Akan tetapi, kebanyakan penulis sungguh terlihat seperti orang serius. Mereka jarang tersenyum... hehehe.

B: Maybe it's because they don't get paid well... hehehe. Or else, writer is a third-class job in some countries... haha.

     Mungkin itu karena mereka gak dibayar cukup... hehehe. Atau, penulis adalah profesi kelas-tiga di beberapa negara... haha. 

A: So, quit this job then, bro. Find others making you more money... hoho.

     Jadi, berhenti aja kalau gitu, bro. Cari kerjaan lain yang menghasilkan lebih banyak uang... hoho. 

B: I do have other job or money source. Writing is more like a hobby for me.

     Aku memang punya kerjaan dan sumber uang lain. Menulis lebih merupakan hobi bagiku.

A: OK. Last question. What is the proportional number for reading and writing activities?

     Oke. Pertanyaan terakhir. Apakah takaran proporsional bagi aktivitas membaca dan menulis?

B: Reading and writing aren't math. It's better to read enough but you know good attitude. That's all...

     Membaca dan menulis bukanlah matematika. Lebih baik cukup membaca tapi kamu tau perilaku baik. Itu aja sih...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun