Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Book writer and former English teacher in LPIA Jakarta and Bekasi (2008-2018)

A simple man who likes writing, blogging, playing PC game, watching movie, and listening to music. Teaching English in Jakarta and Bekasi (2008-2018). My books: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), and Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Perawat dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Got a diploma in graphic design (1993). Writing blog in English or Indonesian. Born and live in Jakarta. No one is perfect. Stay humble.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

(Dwibahasa) Golput dan Netralitas Politik

29 Januari 2024   09:18 Diperbarui: 29 Januari 2024   09:25 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A: Do you know much about politics, bro?

     Apakah kamu tahu banyak tentang politik, bro?

B: No, just a little. It doesn't mean I'm apathetic. I'm just not interested in politics too much. 

     Tidak, hanya sedikit. Bukan berarti aku apatis. Aku hanya tak terlalu tertarik pada politik. 

A: But you still follow political news on media, don't you?

     Namun, kamu masih mengikuti berita politik di media 'kan?

B: Yeah... just at a glance. So, I think all political candidates have both strength and weakness. No one is perfect.

     Yeah... hanya sekilas. Jadi, aku kira semua kandidat politik punya kekuatan dan kelemahan. Tak ada yang sempurna.

A: I agree. Anyway, why do you think some people prefer not to vote during election day?

     Setuju. Omong-omong, mengapa menurutmu sebagian orang lebih suka tak ikut memilih saat pemilu?

B: The reason is very personal, I guess. Vote or not vote are still part of democracy. Sorry if I'm mistaken.

     Alasannya sangat pribadi, aku rasa. Ikut memilih atau tidak adalah tetap bagian dari demokrasi. Maaf kalau aku salah.

A: Do you think being passive in politics is good or bad?

     Apakah menurutmu bersikap pasif dalam politik itu bagus atau jelek?

B: It can be good if the reason is to be neutral. It can be bad if the reason is only protesting something without solution.

     Bisa jadi bagus bila alasannya untuk netralitas. Bisa jadi jelek bila alasannya hanya protes tanpa memberikan solusi.

A: Being neutral is good? Please tell me more about it...

     Jadi netral itu bagus? Tolong jelaskan lebih jauh padaku...

B: Yeah... it means not either defending or against any candidates. No taking any political position.

     Yeah... artinya, tidak membela atau menentang kandidat manapun. Tidak mengambil posisi politis apapun.

A: What makes you think this position is good for society?

     Apa yang membuatmu berpikir posisi ini bagus bagi masyarakat?

B: It can be a "balance factor" between the pro and contra groups of all candidates.

     Ia bisa jadi "faktor penyeimbang" antara kelompok yang pro dan kontra dari semua kandidat. 

A: Let me remind you that suggesting people not to vote is against the law, bro.

     Coba aku ingatkan bahwa menyarankan orang untuk tidak memilih adalah melanggar hukum, bro. 

B: I know and I agree 100%. Once again... it's only personal option. I never suggest anyone to choose it.

     Aku tahu dan setuju 100%. Sekali lagi... ini hanyalah opsi pribadi. Aku tak pernah menyarankan siapapun untuk memilih ini. 

A: So, you prefer to contribute as a civilian in other field... not in politics?

     Jadi, kamu lebih suka berkontribusi sebagai orang sipil di bidang lain... bukan politik?

B: Yeah... but, it doesn't mean I'm right and others are wrong. Let's build this country together in all fields.

     Yeah... tapi, itu bukan berarti aku benar dan lainnya salah. Ayo, kita bangun bersama negeri ini di semua bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun