A: Kamu suka aktor Bruce Willis?
B: Biasa aja sih. Hanya film Die Hard 1-5Â yang lumayan kusuka.
A: Dari 5 sekuel itu, yang mana paling kau suka?
B: Die Hard 1-2Â dan 4. Sekuel 3 gak asyik, sekuel 5 lumayan.
A: Aku makin penasaran nih... Dari sekuel 1 dan 2, mana yang lebih bagus menurutmu?
B: Die Hard 2 (1990) dengan tagline... Die Harder. Sutradara Renny Harlin.Â
A: Mengapa kamu lebih suka yang ke-2?
B: Aksinya lebih bagus, lebih heboh, dan anggarannya juga lebih besar.
A: Berapa anggarannya?
B: Menurut sumber, anggaran 70 juta USD dan pendapatan 240 juta USD. Box office, man...
A: Wow... siapa produsernya?
B: Charles Gordon, Lawrence Gordon, dan Joel Silver. Produser kondang untuk film laga.Â
A: Siapa penulis skenarionya?
B: Steven E. de Souza dan Doug Richarson berdasarkan novel 58 Minutes (1987) karya novelis AS, Walter Wager.
A: Inti ceritanya tentang apa film Die Hard 2 ini?
B: Detektif John McClane (diperankan Bruce Willis) ingin menjemput istrinya (diperankan Bonnie Bedelia) di bandara.
A: Di bandara mana? Apa yang lantas terjadi?
B: Bandara Dulles Internasional di Washington. Ternyata ada teroris mengambil alih pusat kontrol bandara.
A: Tujuannya?
B: Guna menjamin keamanan pendaratan pesawat yang ditumpangi Jenderal Esperanza (diperankan Franco Nero).Â
A: Siapa dia?Â
B: Politikus Amerika Latin yang juga pedagang narkoba. Para teroris ingin membebaskan Esperanza ini.
A: Mengapa McClane ikut campur?
B: Karena pesawat yang ditumpangi isterinya akan kehabisan bahan bakar. Sementara teroris mengambil alih bandara.
A: Oke... mengerti aku. Jadi, ia harus berpacu dengan waktu. Begitu 'kan?
B: Yes. Parahnya lagi, polisi bandara tidak suka McClane ikut campur. Jadi, McClane bertindak sendiri.Â
A: Siapa gembong teroris dan aktor pemerannya?
B: Gembong teroris adalah Kolonel Stuart (diperankan William sadler), warga AS yang sakit hati dengan pemerintahnya.
A: Ooh... jadi, dia lantas membelot membela Jenderal Esperanza dari Amerika Latin itu?
B: Yes. Sementara kepala polisi bandara... Kapten Carmine Lorenzo (diperankan Dennis Franz).Â
A: Selain adegan laga yang seru, tentunya ada sisi humornya juga 'kan film ini?
B: Ya... biasalah, tipikal film laga Hollywood. Oya, film ini tak ada adegan "esek-esek"-nya. Full action and humor. Nice one.
A: Oke, nanti malam aku ingin nonton via internet. Mau ikut nonton, bro?Â
B: No, thanks. Kamu nonton saja sama istri dan anakmu. Aku bujang tua sudah punya DVD aslinya... hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H