Mohon tunggu...
Nur Baiti Jannah
Nur Baiti Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa ITSNU Pasuruan Prodi Pendidikan Matematika Semester 2

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masalah Etika Pendidikan dan Krisis Etika di Indonesia

21 April 2020   08:12 Diperbarui: 21 April 2020   08:27 3415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Seragam Sekolah - Haruskah dilepaskan atau malah semakin wajib? Argumen yang mendukung adana seragam selalu mengamati kepentingan dari dress code / seragam untuk menyatukan siswa dan tidak membedakan diri mereka satu dengan yang lainnya.

2.Masalah Disiplin: anak mamu menjadi agresif pada masa pertumbuhan, namun mudah pula jatuh pada semacam ritual narsistik yang mampu menghadirkan mereka sebagai orang yang paling hebat di antara teman temannya. Bila guru tidak mampu menghadirkan sarana untuk kenarsisan siswa untuk berprestasi, siap siap saja menuai murid yang tidak disiplin.

3.Grading - Menghubungkan Parameter dengan tujuan : dan satu hal Ujian nasional?
Apakah nilai mencerminkan hasil? Sebaliknya, apa yang yang harus mencerminkan nilai? Haruskah anak terikat oleh gagasan akademisi? Kemudian lagi, apa, di bidang apa mereka harus mencerminkan prestasi ? Haruskah nilai dipertimbangkan untuk menilai kemampuan belajar, informasi menggenggam kecakapan, disiplin dalam memenuhi tenggat waktu akademis?

Negara bisa jadi pesakitan, dan bisa jadi penyelamat bila mampu menjawab pertanyaan itu, dan sejauh ini, negara gagal memberikan pendidikan etis yang baik dengan menjawab pertanyaan sebaik baiknya. Ujian nasional dipaksakan ada, karena itu adalah proyek dan semata proyeknya para akademisi yang berpangkat, semua mengerti itu.

KRISIS ETIKA di INDONESIA
Banyak permasalahan yang melanda di peradaban masa kini, yaitu:

1. Dimualai dari cara berbahasa, di Indonesia jelas terdiri dari banyak pulau dan banyak daerah. Disitulah banyak bahasa juga yang mengikuti. Mayoritas adalah bahasa jawa. Sebagai orang jawa, banyak tingkatan bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk jawa. 

Mulai dari bahasa jawa krama inggil, halus dan ngoko. Yang menjadi masalah, apakah orang tua jaman sekarang menguasai bahasa yang sopan untuk mendidik anak-anaknya ? 

Kebanyakan orang tua tidak mempedulikan masalah tersebut. Yang ada dibenaknya hanya anak-anak cukup dibelajari berbicara, berbahasa indonesia dan interaksi dengan lingkungan. Hal ini dipengaruhi oleh sikap orang tua sendiri yang krisis moral dan tidak peduli terhadap anaknya.

Cara berperilaku. Kita sudah banyak menemukan kejadian tentang cara berperilaku seorang anak kepada orang yang lebih tua. Mayoritas anak jaman sekarang kurang menjaga tata krama kepada orang yang lebih tua. Sebagai contoh saat seorang murid yang berjalan melewati guru, hendaknya murid akan membungkukkan badan seolah-olah untuk merendah dari posisi guru tersebut dan mengucapkan kata permisi. Tetapi yang kita lihat di jaman sekarang, sang murid akan bertindak acuh tak acuh seperti tidak tau jika ada guru didekatnya. Hal ini dipengaruhi akan pengaruh lingkungan dan kurangnya kepedulian sosial (cara orang tua mendidik anak tersebut.

Cara berfikir. Jika dibandingkan anak jaman dulu dan sekarang, anak jaman dulu lebih bekerja keras sehingga bisa menjadi pribadi yang produktif. Berbeda dengan jaman sekarang yang maunya selalu instan. Maksudnya, seorang anak sudah tak lagi mau untuk berfikir dan berusaha atau cenderung menjadi pribadi yang konsumtif. Mentang-mentang sudah ada kemajuan dalam hal teknologi dan informasi, setiap ada permasalahan, mereka selalu merujuk pada media sosial, tak lagi berfikir dengan mandiri atau berdiskusi dengan teman lainnya. Itu yang menyebabkan pola pikir seorang anak menjadi konsumtif dan kurang berkembang.

Lalu apa yang harus kita perbuat untuk memperbaiki etika terlebih sebagai orang tua untuk kedepannya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun