Program Penanggulangan Bencana: Baznas memberikan bantuan kepada korban bencana seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak bencana agar dapat pulih kembali dan memulai kehidupan mereka kembali.
Selain kebijakan-kebijakan di atas, Baznas juga melakukan berbagai kegiatan sosial lainnya seperti memberikan bantuan kepada fakir miskin, orang sakit, dan kaum dhuafa. Semua kebijakan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.
Disisi lain kaum dhuafa yang berhubungan langsung dengan kemiskinan di Indonesia menjadi masalah yang selalu ditangani oleh negara dari tahun ke tahun. Dari itu kaum dhuafa memiliki beberapa tipe atau tipologi sesuai yang dialami. Menurut Dr.Irfan Syauqi Beik dan Dr. Laily Dwi Arsyianti dalam buku Ekonomi Pembangunan Syariah, tipologi kaum dhuafa didasari oleh kemampuan dan kemauan untuk berusaha. Yang menjadi dasar untuk mempertimbangkan dalam program pengentasan kemiskinan dengan memerhatikan faktor selain modal seperti personal capital dan social capital.
Personal capital adalah hal yang terkait dengan faktor yang mempengaruhi pribadi kaum dhuafa, seperti motivasi, kemampuan, adanya keinginan untuk berubah, dan lain lain. Sementara sociaI capital itu membahas hubungan antara para dhuafa yang satu dengan yang lain, seperti semangat persaudaraan dan hubungan kerja sama antara anggota masyarakat.
menurut Baga dan Beik (2011) dalam buku Bangsa Betah Miskin tipologi kaum dhuafa dibagi menjadi 4 tipe, yaitu:
Tipe I adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk berusaha dan kemauan untuk keluar dari kemiskinan, namun karena adanya beberapa faktor meraka hidup dibawah garis kemiskinan
Tipe II adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk berusaha, akan tetapi memiliki kemauan yang kurang. Mereka adalah orang yang memiliki mental pengemis, yang selalu mengharapkan bantuan dari pihak lain
Tipe III adalah mereka yang memiliki kemauan untuk berusaha tapi kurang memiliki kemampuan. Tipe ini adalah orang yang kebingungan untuk keluar dari kemiskinan dikarenakan tidak adanya sumber daya yang dibutuhkan
Tipe IV adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan dan kemauan. Mereka yang berfikir bahwa kemiskinan itu adalah takdir yang tidak dapat diubah
Masing-masing tipe ini membutuhkan pendekatan dan pemberdayaan dengan cara yang berbeda (Baga dan Beik, 2011)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H