Mohon tunggu...
Nur Chofifah
Nur Chofifah Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memanfaatkan Makhluk Hidup yang Ramah Lingkungan dengan Ecoprint

9 Juni 2023   16:23 Diperbarui: 9 Juni 2023   16:30 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)

Ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan oleh wsistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.

Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Indiana Flint pada tahun 2006 mengembangkannya menjadi teknik ecoprint. Ketika itu, Flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.

Dalam proses ecoprint, dikenal dua teknik pewarnaan, yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding. Dalam teknik iron blanket, langkah pertama yang dilakukan adalah mordanting (pembersihan kain dari kotoran). Proses mordanting ini sama saja seperti mencuci pakaian. Setelah itu, siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam dedaunan dalam larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal. Lalu, setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka. Kemudian, gulung dengan pipa paralon lalu ikat dengan tali. Tahap terakhir, yaitu kukus kain yang telah diikat selama 2 jam.

Dalam teknik pounding, proses dan cara pewarnaan kain sedikit berbeda dengan teknik iron blanket. Perbedaanya terletak pada dua tahap paling terakhir. Perbedaan pertama adalah pada teknik iron blanket menggulung kain menggunakan paralon untuk mengeluarkan warna daun pada kain, sedangkan pada teknik pounding memukul daun pada kain menggunakan palu kayu. Perbedaan kedua yaitu pada teknik iron blanket, pengeringan dilakukan dengan mengukus kain selama 2 jam, sedangkan pada teknik pounding proses pengeringan dilakukan dengan menjemur kain langsung di bawah sinar matahari.

Untuk menentukan apakah sebuah tanaman bisa dijadikan pewarna alami dalam ecoprinting atau tidak, kita dapat mengujinya berdasarkan warna, kandungan air dan aroma tanaman. Kandungan air sangat mempengaruhi keberhasilan proses ecoprinting sendiri.

1. Tanaman beraroma tajam dapat menjadi salah satu indikasi bahwa tanama tersebut dapat digunakan sebagai pewarna alami.

2. Jika tanaman digosokan kesebuah kain dan meninggalkan noda maka daun tersebut potensial untuk dijadikan pewarna alami.

3. Apabila daun direndam pada air panas selama 10 menit dan merubah warna pada air tersebut maka tanaman ini juga berpotensi menjadi pewarna alami.        

Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Keunggulan pertama dari ecoprint adalah ramah lingkungan. ecoprint bisa menciptakan produk yang ramah lingkungan. Ini supaya lingkungan bisa terjaga dengan baik dan tidak menyebabkan tercemar yang menganggu kesehatan masyarakat.Selain itu , menggunaan ecoprint dapat memberikan motif unik dan menarik. Karena hal ini juga berkaitan dengan penggunaan daun, ranting dan bunga-bunga.

Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)
Pembuatan Ecoprint Siswa SMK N 1 Karangawen (Dok. pribadi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun