Mohon tunggu...
nur hayati
nur hayati Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga dan pelaku bisnis modal kecil

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyebab Keputihan dan Cara Mengobatinya

19 Mei 2012   13:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keputihan sering dialami oleh wanita dewasa, secara umum ada dua macam jenisnya, yaitu keputihan normal dan keputihan yang berbahaya.


  1. Keputihan normal

Kelenjar di dalam vagina dan leher rahim memproduksi sejumlah kecil cairan. Cairan ini mengalir keluar setiap hari membawa keluar sel-sel lama yang telah mati di dalam vagina. Ini adalah sistem alamiah tubuh untuk menjaga vagina tetap sehat dan bersih. Cairan tersebut biasanya berwarna jernih atau seperti susu dan tidak berbau.


  1. Keputihan yang berbahaya

Perubahan yang mengindikasikan terjadinya masalah pada vagina mencakup peningkatan volume, cairan menjadi bau dan berwarna, iritasi serta gatal. Waspadai juga gejala infeksi jamur serta bakteri vaginosis dan trikomoniasis.

Penyebab keputihan yang berbahaya :


  1. Infeksi Jamur

Tanda-tanda infeksi Jamur

-Cairan berwarna putih kekuningan seperti keju.

-Daerah sekitar vagina menjadi bengkak dan gatal.

-Gatal yang tidak tertahankan.

-Terasa sakit saat berhubungan seksual.


  1. Paparan bakteri Vaginosis

Tanda-tanda Vaginosis

-Cairan berwarna putih kental, keabu-abuan,atau kekuningan.

-Berbau sangat amis, terutama setelah berhubungan seksual atau setelah dicuci dengan sabun.

-Gatal dan Iritasi.

-Vagina berwarna kemerahan dan bengkak.


  1. Infeksi Trikomoniasis

Tanda-tanda infeksi trikomoniasis :

-Volume cairan bertambah banyak, berwarna kekuningan atau kehijauan.

-Cairan berbau.

-Nyeri dan gatal-gatal saat buang air kecil.

-Biasanya muncul setelah datang bulan.

Cara mencegah keputihan yang berbahaya ( Vaginitis )

-Biasakan membersihkan vagina dari depan ke belakang, ini untuk mencegah bakteri dari dubur masuk ke dalam vagina.

-Pakailah celana dalam dari bahan katun. Hindari memakai celana dalam di malam hari.

-Hindari memakai celana ketat dalam jangka waktu lama.

-Ganti detergen atau pelembut kain jika menimbulkan iritasi.

-Lateks pada kondom dan diafragma dapat menyebabkan rusaknya keseimbangan senyawa kimia pada vagina.

-Hindari melakukan Douche (menyemprotkan air dalam vagina)

-Hindari menggunakan parfum vagina, kertas toilet berwarna atau wangi, pembalut atau tampon deodorant, dan bubble bath.

Cara mengobati Keputihan :

Bagi Anda yang tidak mau menggunakan antibiotika atau obat keras dalam mengobati keputihan, ada alternatif yang bisa membantu. Solusinya antara lain adalah meningkatkan gizi,vitamin-mineral suplemen, produk herbal dan perubahan gaya hidup. Salah satu temuan yang menarik adalah propolis lebah.

Berikut fakta tentang Keputihan VS Propolis Lebah.

Propolis terbukti memiliki sifat antibiotik dan antimikroba. Penelitian menunjukkan bahwa propolis efektif melawan bakteri tertentu dan jamur yang menyebabkan infeksi, seperti herpes genital dan vaginitis.

Bee propilis juga dikenal meningkatkan pembentukan antibodi yang membantu dalam melawan penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Propolis juga mengoptimalkan kinerja antibiotik. Ketika digunakan dengan penisilin dan antibiotik lainya,efektivitas antibiotik bisa meningkat dari 10 sampai 100 kali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun