Mohon tunggu...
nur hanifah ahmad
nur hanifah ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Freelance, Alumni S1 Studi Agama-agama UIN Sunan Kalijaga

Penulis bebas yang sedang belajar di dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pelajaran Baik di Balik Sakit Gigi

14 Oktober 2023   17:53 Diperbarui: 14 Oktober 2023   17:57 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

1 minggu di Oktober 2023 aku menghadapi sakit gigi terparah sementara yang aku rasakan. Gigiku bengkak sampai di pipi. Hal ini setelah memakan makanan keras dari komponen bubur. Sebab sudah berdampak di wajah yang menunjukkan dengan jelas pipi bengkak, otomatis aku harus berobat ke dokter gigi. Senin sore akhirnya aku berobat ke dokter gigi kepercayaanku di kampung halaman.

Selasa siang aku sudah kembali ke perantauan untuk menjalankan kegiatan normal meski dalam kondisi sakit. Jam 1 rapat kegiatan, jam 3 sampai 5 sore pendampingan mahasiswa di kelas, dan sisa hari menyelesaikan target harian pada sebuah kafe sederhana daerah kota Jogja. Kegiatan tetap normal, tapi makan dan minum tidak normal. Terbatas karena kalau sampai salah makan atau minum, gigi yang terdampak.

1 minggu pun aku mengorbankan tidak minum kopi dan teh agar efek obatnya maksimal. Kalau minum kopi dan teh bisa berkurang efektifitas obat yang aku minum. Makanya dengan berat hati aku korbankan kebiasaan rutinku tersebut. Dampaknya lebih ke rasa kantuk yang sering terjadi. Kantuk akibat tidak minum kopi dan teh sekaligus efek obat. Meski begitu aku tetap untung diakhir cerita sesi sakit kali ini.

Sabtu, 14 Oktober 2023 akhirnya obat sisa 2, dan sengaja aku sisakan untuk cadangan kalau kambuh lagi. Sabtu ini juga aku mengobati kerinduan beratku terhadap Kopi dan Teh. Kupuaskan kerinduan tersebut di Cafe Tarumartani Yogyakarta. Pagi hari meminum Kopi Kaba, sebuah Kopi Arabika dari Bengkulu. Sore hari meminum teh biasa. Kedua minuman yang menemaniku produktif sambil mengobati rindu.

Gigi itu infestasi dalam hidup, jika sakit, maka akan berdampak pada banyak hal dalam hidup. Terutama berdampak dalam jenis makanan. Akibat gigi yang sakit ini, aku menjadi terbatas dalam makanan. Tidak bisa makan yang level kerasnya diatas normal. Hal ini akan hilang ketika aku sudah melakukan perawatan akar gigi pada kasus gigiku. Tinggal menunggu waktu dan takdir saja untuk melakukan perawatan akar gigi. Masih takut, meski butuh untuk sembuh total dari sakit gigi.

Sakit gigi yang memberi banyak pelajaran kehidupan yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun