Mohon tunggu...
Nur Meisya
Nur Meisya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hallo, saya seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis, Travelling. saya tipe orang introvert karena saya sangat tidak nyaman jika berada di tempat keramaian. saya mudah bergaul dengan siapa pun tetapi saya tidak terbuka kepada siapa pun. Karena saya lebih menyukai mendengar cerita orang lain dari pada saya bercerita kepada orang lain, menurut saya masalah yang ada dalam hidup saya hanya saya yang bisa menyelesaikannya. karena yang mengerti diri saya hanya diri saya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Digiitalisasi Uang dan Dampaknya terhadap Kebijakan Moneter

8 November 2024   13:52 Diperbarui: 8 November 2024   13:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan Kepercayaan terhadap Sistem Keuangan Digital: Adopsi teknologi finansial (fintech) yang semakin luas, serta perkembangan dalam sistem keamanan digital, telah meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan platform pembayaran digital.

  • Pandemi COVID-19: Pandemi telah mempercepat penggunaan transaksi non-tunai, karena pembatasan sosial dan kebijakan physical distancing yang mendorong orang untuk menghindari penggunaan uang tunai.

  • 4. Dampak Digitalisasi Uang terhadap Kebijakan Moneter

    Digitalisasi uang memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakan moneter dan cara bank sentral mengelola perekonomian. Berikut adalah beberapa dampak utama:

    A. Pengaruh terhadap Pengendalian Jumlah Uang Beredar

    1. Pengaruh terhadap Efektivitas Kebijakan Moneter: Bank sentral mengendalikan jumlah uang beredar melalui kebijakan moneter seperti operasi pasar terbuka (open market operations), suku bunga, dan cadangan wajib. Dengan digitalisasi uang, sebagian besar transaksi kini tercatat secara digital, yang memungkinkan bank sentral untuk memantau aliran uang dengan lebih akurat.

      Namun, ini juga menimbulkan tantangan baru. Dengan peningkatan penggunaan uang digital dan e-money, sebagian besar uang beredar tidak lagi berbentuk uang tunai yang mudah dikendalikan. Jika terlalu banyak uang beredar dalam bentuk digital tanpa pengawasan yang tepat, hal ini bisa memicu inflasi atau mengganggu kestabilan moneter.

    2. Fleksibilitas dalam Kebijakan Moneter: Digitalisasi uang memungkinkan bank sentral untuk mengimplementasikan kebijakan moneter yang lebih fleksibel dan lebih responsif. Misalnya, dengan CBDC, bank sentral bisa langsung mengubah suku bunga yang diterima oleh individu dan perusahaan, serta melaksanakan kebijakan pelonggaran moneter secara lebih langsung dan cepat.

    B. Pengaruh terhadap Sistem Pembayaran dan Kecepatan Transaksi

    1. Mempercepat Proses Transaksi: Pembayaran digital memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan murah, baik untuk konsumen maupun pelaku usaha. Hal ini meningkatkan efisiensi perekonomian dan mengurangi biaya transaksi dalam ekonomi.

    2. Meningkatkan Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter: Dengan sistem pembayaran yang lebih efisien dan digital, bank sentral dapat lebih mudah mempengaruhi sektor riil. Kebijakan seperti penurunan suku bunga dapat diteruskan dengan lebih cepat ke seluruh sektor ekonomi melalui saluran pembayaran digital. Misalnya, jika suku bunga rendah, bank dan lembaga keuangan dapat langsung menurunkan biaya kredit atau bunga pinjaman kepada konsumen.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun