Mohon tunggu...
Nur Hasanah
Nur Hasanah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Mandiri di Usia Muda

2 Mei 2017   01:38 Diperbarui: 2 Mei 2017   12:11 1746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

HIDUP MANDIRI DI USIA MUDA

   

       Setiap anak muda punya peluang yang sama untuk menggapai kesuksesannya lebih awal. Yang membedakan hanyalah kesungguhan mereka. Ada anak muda yang bermental baja, berpikiran dewasa, dan bertekad kuat untuk mandiri di usia muda. Ia berani action dan memulainya dengan penuh keoptimisan. Ada juga anak muda yang pengen mandiri secepatnya, tetapi masih malas-malasan, membuang-buang waktunya dengan percuma, dan tidak berani action karena takut rugi, takut salah, dan takut mencoba.
 

       Memang benar hidup ini adalah pilihan. Namun pilihlah yang terbaik. Memilih menjadi anak muda luar biasa adalah pilihan yang tepat dan hebat. Saat yang lain menghabiskan masa mudanya dengan hura-hura, kita mesti berani menempuh jalan yang berbeda. Walau terkadang sepi dan sendiri, kita mesti tetap melangkahkan kaki!    

       Hidup Secara Mandiri, itulah omongan-omongan yang sering dibicarakan di dalam hati orang-orang yang ingin maju dan bisa

hidup mandiri dan melepaskan ikatan ketergantungan terhadap orang lain, namun melepaskan ikatan ketergantungan disini bukanlah menyuruh kita untuk hidup sendiri.

      Setiap manusia yang ingin mencapai kesuksesannya dan mewujudkan kehidupan mandiri yang mana akan membawanya kedalam kebahagiaan yang pada akhirnya kebahagiaan itu bisa

menular kepada orang lain. Dengan cara membuka lapangan pekerjaan kepada orang yang membutuhkan.

      Dan salah satu prinsip hidup mandiri saya ialah "Selama Kita yakin, Tak ada yang tak mungkin. Percaya diri !! Kamu lebih hebat dari yang kamu pikirkan." atau "Hal yang sangat Sepele dapat Menimbulkan masalah yang sangat besar, Maka dari itu Janganlah

pernah meremehkan hal-hal kecil"

      Seperti kedewasaan, sifat mandiri tidak berkaitan dengan usia. Mengapa demikian? Sebab menjadi dewasa dan mandiri merupakan proses masing-masing pribadi, yang berbeda masanya dan berbeda juga caranya. Namun, setiap orang akan melaluinya. Sebagian berhasil menjalaninya, meski sebagian lain gagal dalam menyelesaikan ujiannya.

      Butuh kesabaran dan kesungguhan untuk menjadi seseorang yang mandiri. Butuh keberanian dan kemampuan mengendalikan diri untuk dapat menjadi orang yang tidak bergantung kepada orang lain dari segi materi atau pun moril. Dan seringkali sifat mandiri ini lebih awal dimiliki oleh mereka yang harus berjuang dalam kehidupannnya sejak kecil.

        Seperti kisah Nabi Muhammad saw yang sudah terbiasa hidup mandiri sejak kecil. Ketika usia delapan tahun, Muhammad saw bekerja sebagai penggembala kambing milik orang-orang kaya di Mekah. Upah dari menggembala kambing itu cukup untuk keperluan hidup beliau.

        Hal ini mengajarkan kita tentang bagaimana seorang anak kecil, di usia yang masih sangat muda, dimana anak-anak lain sedang bermain, beliau justru berusaha mencari penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau mampu menunda kesenangan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Beliau tidak malu dan gengsi untuk bekerja kepada orang lain. Bahkan, saat menginjak usia remaja, beliau pun sudah mampu untuk berniaga dan sangat terkenal sebagai pedagang yang jujur.

       Lalu bagaimana dengan diri Anda saat ini? Sudah berapa usia Anda? Sudahkah Anda hidup dengan biaya dari penghasilan Anda sendiri? Atau saat ini Anda masih menumpang kepada orang tua? Baik dari tempat tinggal, makanan sehari-hari, pakaian yang kita kenakan, atau pun biaya pendidikan.
Segeralah bangun diri Anda!!

menjadi pribadi mandiri. Mulai melamar pekerjaan atau membangun usaha Anda sendiri. Sebab menikmati hidup dengan membebani orang lain adalah sikap tercela. Sedangkan, kemandirian adalah sikap terpuji. Kemandirian adalah potensi yang dikaruniakan Allah kepada setiap manusia untuk keputusan untuk hidup mandiri cuma satu detik. Perjuangannya beberapa bulan. Dan hasilnya bisa dinikamti selamanya. Meraih sukses di dunia dan akhirat. Hanya saja kebanyakan orang tidak menggunakan potensi itu dan lebih memilih menjadi benalu dengan bergantung kepada orang lain.  Keputusan untuk hidup mandiri cuma satu detik. Perjuangannya beberapa bulan. Dan hasilnya bisa dinikamti selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun