"Perlunya Membangun Kebiasaan yang baik bahwa Sampahku, Tanggung Jawabku (Samtaku)
Sangat disayangkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan di Indonesia masih sangat tinggi bahkan hampir mendarah daging. Banyak dari masyarakat yang menganggap bahwa membuang sampah di selokan, sungai, bahkan di jalanan umum dan taman adalah hal yang lumrah. Padahal kebiasaan ini jelas membahayakan lingkungan dan manusia itu sendiri, karena sampah tersebut bisa mendatangkan malapetaka seperti banjir.
Untuk itu, sangatlah penting mengajarkan pengelolaan sampah secara bijak kepada anak sejak usia dini. Harapannya, perilaku membuang sampah dan memilah sampah bisa menjadi sebuah kebiasaan yang akan terus dilakukan hingga dewasa nanti. Dengan begitu, persoalan sampah di masa depan bisa teratasi.
Untuk memuluskan tujuan itu, Danone-AQUA bekerja sama dengan Sekolah.mu meluncurkan program belajar digital bertajuk "Sampahku, Tanggung Jawabku (Samtaku)". Acara peluncuran ini  masih dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional dan dihadiri oleh beberapa narasumber: Intan Kartika, Brand Director AQUA, Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardhip Danone-Indonesia, Najeela Shihab, Founder of Sekolah.mu  dan Juremi, Perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan moderator, Novita Angie
Program ini berbasis digital untuk memudahkan tenaga pendidik dan orang tua memberikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya bertanggung jawab atas lingkungan. Apalagi di tengah pandemi yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun ini memaksa hampir semua kegiatan edukasi tetap muka terpaksa harus terhenti, termasuk kegiatan pendidikan menjaga lingkungan. Padahal mendidik anak sejak dini untuk membiasakan diri  dalam menjaga lingkungan dapat menumbuhkan kebiasaan gaya hidup berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Ratih Anggraeni, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia dalam pemaparannya menjelaskan bahwa modul Sampahku, Tanggung Jawabku berisi materi-materi tentang sampah yang dikemas dengan pendekatan yang lebih interaktif dan inovatif.
"Ini penekanannya pada bagaimana kita bisa memberikan pemahaman ke anak tentang sampah. Dijelaskan sampah itu apa, siapa yang menghasilkan sampah, lalu jenis sampah apa saja, kalau sampah dibuang sembarangan dampaknya akan gimana. Nah baru setelah itu, kita ajarkan ke mereka, aksi apa yang disampaikan secara bersama seperti memilah sampah tadi," kata Ratih dalam konferensi pers virtual, pada hari Kamis 6 Mei, 2021 yang berjudul "AQUA dan Sekolah.mu Ajak Anak Indonesia Kelola Sampah melalui e-learning Interaktif".
Tak hanya itu, materi dalam modul tersebut juga dibagi menjadi dua kategori, yaitu materi bagi anak usia PAUD dan untuk anak Sekolah Dasar (SD). Selain itu, modul tersebut dilengkapi dengan video edukasi yang menarik, kegiatan interaktif, kegiatan menyanyi bersama, praktik mandiri, serta terdapat panel diskusi.
Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapat. Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya. Seluruh aksi dan karya anak akan terdokumentasi pada portofolio yang dapat dijadikan referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah maupun bagi orang tua.
Selanjutnya Intan Ayu Kartika, Brand Director Aqua dalam pemaparnnya mengatakan bahwa modul pembelajaran "Sampahku, Tanggung Jawabku" merupakan wujud komitmen AQUA dalam mengatasi masalah lingkungan dan sampah di Indonesia. Modul itu termasuk  pada gerakan #BijakPlastik yang menjadi salah satu pilar edukasi.