Bayangkan kalau saya mendaftar dari Indonesia, bisa bertahun-tahun harus menunggunya. Mungkin bisa lebih dari 10 tahun saya baru bisa berangkat.Â
Saya berangkat bersama teman-teman Indonesia di berbagai negara bagian (seorang dari Florida, 2 orang dari Kentucky dan 2 orang dari New York).
Ada juga 4 orang lainnya dari Canada yang ikut bergabung dalam rombongan travel kami, Dar es Salam. Total dari Indonesia ada sekitar 9 orang, sisanya dari berbagai negara yang berjumlah 490 orang lebih. Kami sempat singgah di Kairo, Mesir untuk diajak jalan-jalan mengelilingi sungai Nile sebelum melanjutkan penerbangan ke Jeddah, Saudi Arabia.Â
3. Saya lumayan lama tinggal di negara Paman Sam, akhirnya menikah juga dan mempunyai anak yang lahir di sana. Nama anak saya, Amri Mahardhika.
Dia lahir dan dibesarkan di US sampai selesai Elementary School (SD). Jadi kenapa Amri kurang pinter ngomong pakai bahasa Indonesia, salah satunya karena dia sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris sejak lahir. Itulah bahasa komunikasi sehari-hari dia dengan teman-temannya, baik di sekitar rumah maupun di sekolah.Â
Sebenarnya rencana kami pulang ke Indonesia saat itu hanya untuk berlibur 2 bulan. Namun akhirnya terdampar sampai sekarang, karena ada sedikit drama saat kami hendak kembali ke US. Beruntung Amri sekarang sudah balik ke Amerika untuk belajar dan berusaha meraih semua impiannya di sana. Jadi memang dulu tidak ada niatan untuk tinggal di Indonesia dalam waktu lama.Â
Pernah saya mencoba mengajarkan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sewaktu kami masih di US, tapi tidak banyak kosa kata yang menempel di otaknya, kecuali kata bobo dan pipis. Dua kata itu yang dia punyai sewaktu datang ke Indonesia. Makanya waktu di Indonesia dia harus belajar bahasa Indonesia dari awal.
Untuk bahasa percakapan dengan teman-temannya dia bisa cepat beradaptasi, karena saya ijinkan untuk bergaul dengan siapa saja. Tapi untuk bahasa ilmu pengetahuan (transfer ilmu) tidak semudah yang dia dapatkan.Â
Jadi wajarlah kalau anak saya kurang semangat dalam menimba ilmu, malah akhirnya lebih menyukai dunia kerja karena dia tidak perlu belajar.