Sudah lebih dari 7 bulan kita menghadapi tantangan kesehatan global (pandemi) yang mengharuskan kita membatasi segala aktivitas hanya dilakukan dengan berada di rumah saja. Akibatnya, aktivitas di rumah saja berpotensi memicu stres, baik bagi orangtua maupun anak. Bisa dibayangkan, segala kegiatan, mulai dari bekerja hingga sekolah, semuanya harus dilakukan dari rumah.
Padahal  kita tahu bahwa dunia anak-anak adalah suka bermain dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Dengan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan kita untuk di rumah saja, mereka pasti merasakan bosan, kejenuhan, hingga stres.
Sementara stres yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menurunkan nafsu makan anak, sehingga dapat mempengaruhi asupan nutrisi yang dikonsumsi anak. Alhasil pada kondisi pandemi ini rawan stress, baik orang tua maupun anak-anak.Â
Hal ini juga ditekankan oleh Putu Andani, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi dalam virtual gathering, Danone Indonesia dengan tema: "Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Saja", yang diadakan pada tanggal 30 September 2020 yang lalu. Acara ini juga dihadiri oleh narasumber lainnya yaitu dr Juwalita Surapsari, M Gizi, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, dan Soraya Larasati, seorang ibu Rumah Tangga dan Influencer.
Masa di Rumah Saja bagi mbak Putu juga bisa mengajak anak-anak memperkenalkan cara mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, menghitung jumlah makanan atau alat makan serta mengeksplorasi nama, warna dan aroma berbagai jenis makanan. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa dilibatkan untuk memotong, mencampur adonan, mengenalkan dan mencampur bahan, menentukan porsi makanan dll. "Melibatkan anak pada proses dan memberikan keleluasaan untuk menentukan pilihan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga kesiehatan psikis anak tetap terjaga, ujar Putu.
Pada acara webinar "Bicara Gizi", Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia dalam memberikan sambutan mengatakan bahwa selama di rumah saja, orang tua memiliki peran penuh dalam mengawasi tumbuh kembang anak yang optimal. Karena itulah Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia memperkuat edukasi bagi orangtua mengenai cara membiasakan anak untuk menerapkan gizi seimbang selama di rumah saja mulai dari memberikan makanan bervariasi dan pengalaman menyenangkan saat makan serta menjaga kondisi psikis anak dan juga orang tua agar tumbuh kembang anak tetap terjaga.
Dia menambahkan bahwa, "Melalui kegiatan Bicara Gizi yang diselenggarakan secara virtual ini, kami berharap dapat mengedukasi para orang tua tentang pemenuhan gizi seimbang pada anak dengan mengatur pola makan, pemberian nutrisi yang cukup, dan olah raga yang rutin."
Perlu diketahui status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Namun pada kenyataannya, saat berkegiatan di rumah, anak mungkin merasa bosan dengan menu makanan yang disediakan. Karenanya memberikan makanan bervariasi dan mengikuti pola gizi seimbang perlu diterapkan agar dapat mempengaruhi status gizi anak secara positif.
Apa itu Gizi Seimbang?
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Jika seseorang mengalami kekurangan gizi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dsb. Oleh karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik.
Pada acara webinar ini dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, menjelaskan bahwa gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Karena kondisi di Rumah Saja pilihan menu makanan pun menjadi tidak banyak, apalagi makan diluar pun terbatas. Untuk itulah, orang tua perpu membiasakan diri membuat menu makanan yang bervariasi dan beragam agar anak mempunyai pilihan makanan. Hal ini perlu dipahami sebagai pedoman gizi seimbang.
Dengan demikian momen di rumah saja merupakan saat yang tepat untuk memperkenalkan anak mengenai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang sesuai dengan panduan "Isi Piringku". Jadi isi Piringku, pastikan sebanyak 12 -- 15% dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein yang berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak.
Pembicara terakhir, Soraya Larasati, seorang ibu yang aktif dalam berbagai kegiatan ikut berbagi pengalaman dalam hal membiasakan anak makan dengan gizi seimbang selama Di Rumah Saja sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Soraya juga khawatir si Kecil akan bosan dengan menu makanan sehat di rumah. "Saya belajar untuk kreatif dalam menyajikan makanan maupun menyeiapkan berbagai kegiatan agar anak tidak bosan di rumah saja," kata Soraya.
Selain mengajak anak terlibat dalam menyiapkan makanan, Soraya juga mengenalkan anak dengan sumber nutrisi yang belum pernah dicoba. "Saya sering membuatkan menu makanan nabati," kata Soraya. Ragam makanan nabati yang sangat bervariasi dari jenis kacang-kacangan dan sayuran baik untuk dikenalkan pada anak-anak. Biasanya, Soraya melengkapi dengan nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi dengan serta, vitamin dan meneral lainnya karena nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. "Saya percaya bahwa pangan nabati sama pentingnya dengan pangan hewani," cerita Soraya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H