Cukup lama saya tidak menulis di Kompasiana (K), bahkan berkunjung pun relatif jarang. Entahlah, rasanya kegiatan saya begitu padat, sampai-sampai membuka laman K saja jarang.Â
Baru akhir-akhir ini  saya kepingin aktif menulis lagi. Ayo, ada apa nih?? Masih rahasia sih, tapi nanti lama-lama bocor juga kaliiii, hahhaha. Yang jelas the best is yet to come. Itu saja harapan saya. Makanya saya sedang mempersiapkan dan membangun impian dari sekarang, biar menjadi nyata.
Karena sudah lama saya tidak menulis, sekarang terasa juga agak terseok-seok. Lambat jalannya, eh lambat idenya muncul dink. Kadang sudah berhari-hari mencoba menulis pun belum tentu bisa. Mungkin itulah yang membuat saya males untuk menulis.
Bagaimana mau bisa ya??? Belum apa-apa sudah mundur. Manusia itu lucu, maunya setinggi langit, dan cepat bisa atau terwujud. Tetiba disuruh disiplin dan terus berusaha malah ngambek. Bukannya semakin rajin.
Sungguh membaca tulisan Bang Reinhard Hutabarat yang berjudul Menulis itu Gampang, Tak Percaya? Buktikan Sendiri! dan mbak Lusy Mariana Pasaribu, dengan tulisannya Haruskah Menulis Setiap Hari? membuat saya jadi minder. Apa pasal?
Saya yang sudah lama belajar atau bergabung dengan Kompasiana, sampai sekarang menulisnya masih gagap. Bingung saya jadinya. Apa yang salah?? Belum mengikuti sarannya Bang Reinhard atau tidak pernah menulis di K. Jangankan menulis setiap hari, malah berhari-hari saya tidak menulis. Mungkin lebih dari 12 bulan saya tidak menulis di K. Pantas saja kelihatan hasilnya orang yang jarang menulis.
Hahahaha sibuk sebagai alasan atau pura-pura menerapkan skala prioritas. Yang penting, saya sekarang sudah balik menulis lagi. Semoga ada progress dengan berjalannya waktu. Mudah-mudahan belum terlambat untuk memulai lagi.
Kadang memang antara keinginan untuk menulis dan tidak adanya ide membuat saya jadi tidak menulis. Bahkan mendadak jadi males dan tidak semangat lagi. Jangankan untuk mengejar ranking, headline atau pembaca yang banyak, bisa menulis saja sudah sangat bersyukur. Sekarang bagi saya yang penting menulis, menulis, dan menulislah terus. Urusan predikat itu masuk dalam urutan ke 100 an. Itu artinya  saya tidak mikir.
Bagi saya untuk memulai sesuatu yang baru butuh semangat yang membara. Makanya saya males dengan memasang atau mematuhi berbagai aturan ini itu, takutnya saya jadi males untuk  menulis. Itu yang saya terapkan untuk diri sendiri. Practice makes progress. Bukan Perfect. Terlalu jauh, itu. Improvement dan progress sajalah yang lebih utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H