Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sedihnya Melihat Jumlah Positif Corona yang Masih Tinggi

25 Mei 2020   06:16 Diperbarui: 25 Mei 2020   07:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi virus corona Indonesia (Shutterstock)

Saya hampir setiap hari melihat update perkembangan jumlah positif corona di Indonesia. Ternyata jumlahnya masih tinggi, bahkan dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan yang tajam mendekati 1000 orang dalam sehari. Kapan mau turun dan melandai jumlah dan kurvanya??? Duh, apa lagi yang bisa saya perbuat untuk membantunya?? 

Saya  sudah berusaha menahan diri untuk tidak keluar rumah dengan membuat berbagai kesibukan dengan berkebun dan melakukan segala aktivitas. Termasuk bersih-bersih rumah, mengepel, masak dll.

Paling saya keluar rumah, ketika saya harus belanja, memenuhi kebutuhan dapur atau perut. Dan itu paling 1 minggu sekali. Dengan memakai masker jelas. Pulang juga saya buru-buru cuci tangan, ganti baju bahkan terus mandi takut ada kuman yang masih menempel.

Tapi namanya perilaku orang banyak, ada yang patuh pada aturan, tapi banyak juga yang mengesampingkan dan menganggap remeh. Terus terang saya salut dan hormat pada para tenaga medis yang berada di garda depan. Mereka terus berjibaku tidak mengenal lelah untuk menyelamatkan pasien. Bahkan mereka sendiri kadang menjadi korban.

Kadang saya cuma bathin, kenapa orang Indonesia bisa tertib dan teratur ketika tinggal di negeri orang?? Alasan takut membuat kesalahan atau takut ketahuan darimana asalnya? Makanya mereka berusaha untuk tidak melanggar atau membuat kesalahan?? Tapi lucunya ketika hidup di negeri sendiri, yang saya dapati sering berlainan. Kehidupan yang maunya sendiri dan kurang disiplin. Seharusnya kita lebih bangga dan mencintai bangsanya sendiri sebagai wujud dari nasionalisme. Apa yang salah???

Pendidikan, wawasan, tingkat ekonomi, kurangnya edukasi, karakter yang dipunyai atau perlunya ketegasan aparat dan hukum??? Memang orangnya lain. Namun kadang reaksi terhadap suatu masalah bisa membuat orang bisa berubah secara mendadak.

Saya tahu kebutuhan hidup masing-masing orang berbeda. Tapi kalau kita mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, tidak berkerumunan dalam jumlah banyak, jaga jarak, rajin cuci tangan serta jaga imun tubuh agar tetap sehat,  itu bisa sebagai langkah awal yang bisa kita lakukan sebagai anak bangsa. Jadi bantulah mereka dengan perilaku yang positif dan mengikuti aturan yang ada. 

Apalagi kita bukan tenaga medis, jadi dengan membantu mereka diharapkan jumlah yang positif tidak melonjak drastis. Kerja mereka (tenaga medis) juga menjadi lebih ringan. Syukur bisa terus turun dan melandai bahkan jumlah penambahannya menjadi NOL. Kapan itu yaa?? Mimpikah saya?? Mudah-mudaha tidak dan hal itu menjadi kenyataan.

Yuk, kita bantu para tenaga medis dengan #tetapdirumahsaja serta mengikuti aturan/protokol  yang ada. Semua itu agar banyak dari saudara, sahabat dan anak bangsa yang terhindar dari virus corona. Sayangilah anak bangsa seperti kita menyanyangi saudara/keluarga sendiri. Kalau mereka sakit, kita pun ikut merasakan sakitnya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun