Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk, Berolah Raga Renang untuk Kesehatan

28 Februari 2020   09:44 Diperbarui: 28 Februari 2020   09:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya seneng bagi mereka yang sudah bisa renang sejak kecil. Jadi ketika dewasa nantinya tinggal dipraktekkan ulang atau dilestarikan. Berbeda dengan saya yang baru menekuni dunia renang. Wuih butuh waktu lama ternyata. Pasalnya karena saya kurang berani nekad atau takut air. Plus nafasnya relatif pendek. Jadi baru sebentar saja sudah gelagepan buru-buru minggir.

Tapi tetap saya coba kok, tidak patah semangat. Alasannya? karena saya belajar renang buat kesehatan, bukan untuk menjadi perenang yang akan memperebutkan kejuaraan. 

Waduh sekarang saya sudah bukan waktunya lagi untuk mencari kejuaraan. Saya lebih mengutamakan untuk menjaga kesehatan saja, biar badan terus bergerak. Kapan lagi saya mau berinvestasi kesehatan kalau tidak dari sekarang. Keburu jatuh sakit itu jauh lebih mahal biayanya, makanya saya berusaha meluangkan waktu dan bersemangat ketika saatnya saya harus pergi berenang.  

Sudah lebih dari 2 bulan ini saya belajar berenang. Setiap hari Rabu dan Jumat pagi  khusus dipakai untuk perempuan. Sisanya dipakai buat campuran. Pingin nyoba juga sih berangkat tiap hari, tapi belum kesampaian. Kaget juga setelah mendengar ungkapan dari Komisioner KPAI yang mengatakan perempuan bisa hamil kalau berenang campuran. 

Hah!, yang bener saja. Berapa juta tambahan kelahiran bayi baru tanpa nikah yang bisa dihasilkannya? dan siapa yang harus bertanggungjawab nantinya??? Untunglah beliau sudah minta maaf, tapi telah membuat geger dunia yang membacanya sih. Apalagi beliau punya posisi penting, harusnya berhati-hati dalam berbicara. Ups! jadi ngelantur kemana-mana

 Renang bisa dipelajari

Tiga bersaudara belajar renang bareng (dokpri)
Tiga bersaudara belajar renang bareng (dokpri)
Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Begitu juga dengan dunia renang. Saya baru saja gabung setelah usia saya tidak muda lagi. Sebenarnya ada banyak olah raga yang bisa dilakukan, seperti jalan kaki, senam, renang, jogging atau naik tangga. Tapi saya banyak kendala untuk melakukannya. Untuk jalan kaki sekarang sudah semakin riskan karena tidak ada jalur buat pejalan kaki. 

Jadi saya sering jalan pun mlipir, alias minggir ke tembok. Habisnya takut kesempret sepeda motor. Mau olah raga naik tangga, aduh saya lebih memilih pakai lift atau escalator saja deh biar bisa menghemat energi saya. Capeknya itu lho. Begitu juga dengan jogging, saya takut kesrempet atau kecapekan dan jatuh. 

Makanya saya lebih memilih renang saja sebagai olah raga saya. Menariknya saya bisa kuat 2 jam dan kadang lebih. Sesekali minum air kalau merasa haus. Lucu yaa, bermain di air pun bisa haus.

Bertemu teman-teman yang belajar renang membuat saya tambah semangat. Pasalnya??? Banyak dari mereka yang sengaja berenang karena disarankan oleh dokter. Ada yang karena saraf kejepit atau untuk menguatkan kaki biar kuat berdiri dan melancarkan jalan karena ada masalah di kakinya. 

Jadi banyak sekali manfaat dari renang, terutama untuk mereka yang sudah berumur atau lansia. Tetap harus yang mendampingi bagi mereka yang mempunyai masalah kesehatan.

Ayo, kita coba jaga kesehatan dengan berolah raga secara teratur. Beruntung kalau belum jatuh sakit, bisa dipakai sebagai investasi kesehatan. Tentunya masalah makan dan tidur pun tidak boleh dilupakan. 

Seimbang dan teratur dalam menjalani kehidupan itu menurut saya  bagus sebagai wujud kedisiplinan dan mencintai diri sendiri. I love myself. Siapa lagi yang mau mencintai diri sendiri kalau bukan diri kita sendiri. Iya tidak??

Salam sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun