Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat untuk Mengatasi Pneumonia

27 Agustus 2019   22:22 Diperbarui: 28 Agustus 2019   06:42 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Kegiatan GERMAS (doc: Depkes)

Pneumonia adalah penyebab kematian anak nomer 1 di dunia yang membunuh1 juta anak tiap tahunnya (dok: StopPneumonia.id)
Pneumonia adalah penyebab kematian anak nomer 1 di dunia yang membunuh1 juta anak tiap tahunnya (dok: StopPneumonia.id)
Pneumonia pada dasarnya merupakan cermin dari masalah kemiskinan, kesenjangan, masalah lingkungan dan perilaku masyarakat. Dengan program pengendalian pneumonia yang tertuang dalam Global Action Plan for Pneumonia dan Diarrhea (GAPPD) diharapkan akan meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum, memperbaiki kondisi sosial ekonomi bangsa, serta mencegah penyakit lainnya termasuk Stunting. 

Hal ini karena dari sekian banyak penyakit yang bisa menyerang paru-paru, pneumonia adalah salah satu yang paling berbahaya dan perlu kita waspadai, terutama bagi anak-anak dibawah umur 2 tahun dan orang dewasa berusia diatas 65 tahun.

Secara global, pada tahun 2015 jumlah kematian bayi dibawah lima tahun karena pneumonia mencapai 920.000 jiwa atau 2 balita setiap menitnya . Untuk Indonesia kematian anak-anak karena pneumonia berada pada peringkat 7 dunia menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2017. Jumlah kematian balita karena pneumonia mencapai 25,481 anak atau 17% dari seluruh kematian balita.

Sementara di Indonesia kematian anak karena pneumonia menempati posisi ke 2, yaitu 15,5% setelah persalinan preterm dengan prevalensi tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Timur atau sebesar 38.5%. 

Ilustrasi Pneumonia (dok: halodoc)
Ilustrasi Pneumonia (dok: halodoc)
Pneumonia adalah infeksi akut sistem pernapasan bawah yang disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme mikro lainnya dari salah satu atau kedua belah jaringan paru-paru. Kantong udara atau alveoli pada paru-paru yang seharusnya berisi udara menjadi berisi cairan atau nanah. Akibatnya penderita mengalami nafas cepat napas, batuk berdahak, demam dan menggigil, karena kekurangan oksigen dan bisa mengakibatkan kematian.

Penumonia sering tertukar dengan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, walaupun sebenarnya berbeda. ISPA terbatas pada saluran pernapasan atas yaitu hidung dan tenggorokan, sementara pneumonia termasuk pada infeksi saluran pernapasan bawah, dimana infeksi menyebar hingga jaringan tisu paru-paru.

Penyakit ini lebih dikenal dengan paru-paru basah dan bisa menyebabkan komplikasi serius. Bahkan tidak jarang menyebabkan kematian, terutama bagi anak-anak kecil dibawah 2 tahun termasuk pada bayi yang baru lahir.

Hal ini karena pneumonia pada anak-anak balita di Indonesia terjadi erat kaitannya dengan kemiskinan dan kesenjangan, dimana kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan vaksinasi lengkap, memiliki gizi yang buruk dan tinggal di lingkungan yang beresiko, dimana ada diantara keluarga mereka yang suka merokok di dalam rumah.

Padahal penganganan pneumonia membutuhkan perbaikan sistem kesehatan yang menyeluruh, termasuk memperbaiki akses terhadap layanan kesehatan yang memadai. Belum lagi kita sering terlambat untuk menyadari adanya pneumonia karena gejalanya mirip dengan flu. Oleh karena itu, kita perlu mengenal apa itu pneumonia dan mengedukasi lebih banyak lagi para orang tua, agar bisa mendeteksi gejala yang ditimbulkan dan membawanya ke dokter.

Gejala Pneumonia
Indikasi dan juga gejala ringan dari pneumonia umumnya menyerupai gejala flu, seperti demam dan batuk. Namun gejala tersebut memiliki durasi yang cukup lama dibanding sakit flu biasa. Oleh karena itu jika dibiarkan dan tidak diberikan penanganan, maka gejala yang berat dapat muncul, seperti:

a. Nyeri dada saat bernapas atau batuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun