Itulah kenapa aku suka dengan tagline ini. Bahkan sekarang aku pakai untuk setiap kegiatan tulis menulis. Aku tidak pernah merasa jemu atau bosan untuk terus belajar menulis. Entah itu dari mana sumbernya atau panitianya aku tidak peduli. Selama itu belajar tentang menulis, rasa hausku untuk belajar terus membara.
Sayangnya sampai sekarang aku belum bisa menghasilkan buku secara mandiri, karena menulisku masih berdasarkan mood atau angot-angotan. Jadi kalau tidak dipancing, akan sulit sekali idenya keluar. Â Sampai kadang aku bingung sendiri, bagaimana aku mau rajin menulis kalau idenya saja tidak mau keluar.
Makanya dengan mengikuti pelatihan atau training ini, aku berharap semoga akan memantik moodku untuk bangkit atau membangunkan semangatku untuk menulis kembali. Lebih-lebih aku sudah tidak mempunyai kesibukan yang berarti. Dengan demikian, aku sebenarnya punya banyak waktu secara teori. Tapi lucunya ide-ide untuk menulis, masih malu-malu untuk keluar menemaniku. Terpaksalah pada akhirnya aku sering mengenyampingkan keinginanku untuk menulis.
Sedih rasanya kalau sudah duduk lama di depan komputer, tapi ide menulisnya langsung hilang. Apa mau dikata? Buka laptop cuma  baca-baca berita dan mengecek  media sosial, termasuk facebook, twitter dan Instagram. Sekedar baca-baca sana sini dan menambah follower, hahhaha.
Itu sebabnya ketika ada pengumuman Pelatihan Menulis dan Tour ke Pulau Maju yang diadakan oleh Persatuan Penulis Indonesia (PPI), aku begitu semangat untuk ikut. Siapa pelatihan menulis ini bisa membantu membangkitkan semangatku untuk  menulis. Apalagi disana ada mbak Fanny Jonathathan Poyk, bang Iskandar Zulkarnain (Isjet), mantaan CEO Kompasiana dan pak Isson Khaerul dengan topik pembicaraan yang berbeda-beda.
Apalagi lokasi pelatihannya di TMII, yang boleh dibilang tidak terlalu jauh dari rumahku. Jadi tidak ada alasan lagi kalau aku tidak ikut. Plus kesibukan keluarga juga sudah tidak ada, karena anakku sudah berangkat ke New York, Amerika. Ah! saatnya aku perlu menekuni duniaku sendiri. Yeah dengan menulis, aku berharap bisa mengisi banyak waktu luangku. Daripada dipakai buat kegiatan yang kurang berarti. Apa itu?
Kini asaku untuk bisa menulis mulai bangkit. Walaupun aku tahu hal itu bukan magic. Dan aku sendiri selanjutnya yang harus menekuninya. Training atau pelatihan hanya sekedar pemantik atau jangkar. Selebihnya kembali ke diri sendiri. Namun harapan itu paling tidak sedikit sudah mulai tumbuh dan aku harus merawatnya secara rutin. Semoga!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H