Sering angot-angotan alias saya menulis masih berdasarkan mood, belum menjadi kebutuhan. Bahkan sering kesibukan darat, baik itu mengajar, keluarga maupun mengurus bisnis mengalahkan keinginan saya untuk menulis. Namun tidak menyurutkan keinginan saya untuk ikutan DBA1.
Tentunya banyak pelajaran yang saya peroleh dari DBA1, terutama masalah kesehatan dan lingkungan. Terus terang ilmu saya tentang gizi pada anak hanya sebatas bahwa gizi itu penting untuk pertumbuhan otak dan tumbuh kembang si anak.
Tapi pada usia anak berapa, gizi baik itu begitu penting, saya benar-benar tidak tahu. Jadi keikutsertaan saya di DBA1 seperti flash back apa yang telah saya lakukan dulu. Alhamdulillah, anak saya tumbuh dan berkembang dengan normal dan bagus, baik kecerdasan otaknya maupun badannya.
Adakah Coincidence dengan Anak saya?
Kini DBA3 sudah diambang pintu dan menanti calon-calon baru yang menjadi pesertanya. Kami para alumni  DBA1 dibolehkan mendaftar untuk menjadi pendamping dan membantu panitia. Maka saya pun berkeinginan  untuk mengambil kesempatan dan momentum yang baik ini. Bagi saya ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Apalagi lokasi yang mau dipakai adalah Bali.Â
Wow! Bali adalah satu-satunya propinsi yang paling dikenal oleh turis manca negara. Mereka tahunya Indonesia adalah Bali. Sementara saya sendiri belum pernah jalan-jalan  ke Bali. Peluang untuk bisa ke Bali membuat saya begitu excited.
Di samping itu, Bali menjadi titik balik bagi anak saya (Amri) ingin kembali ke Amerika. Saat itu dia sedang bertugas di Bali menjadi salah satu panitia pertemuan dunia IMF dan World Bank di bulan Oktober 2018.
Dalam waktu senggangnya, dia menelpon saya dan bertanya, "Mommy, when I can go back to the States?". Tidak ada angin tidak ada hujan, dia  kok pingin balik ke US. Saya pun menjawab after your birthday, yang kebetulan tidak lama lagi adalah ulang tahunnya di bulan November.Â
Maka setelah selesai semua urusan di Bali, dia pun kembali ke Jakarta dan saya pun menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Bulan February urusan paspor kelar dan saya masih menanyakan keseriusannya "Are you sure you want to go back to the States?". Dia pun menjawab, Yes, mommy
Sambil menanti keberangkatan ke US, dia dapat rekomendasi dari Direktur HRD IMF.Kata teman-temannya di US, surat rekomendasi itu bisa dipakai untuk mendaftar kuliah dan kerja.
Maka dia senengnya bukan main. Apalagi hanya dia yang dapat surat rekomendasi itu, bukan boss atau atasannya. Tambahlah semangat dia untuk balik ke USA.