Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa Beda Pengusaha dan Karyawan?

19 Mei 2015   07:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap hari Senin saya mengikuti training, rapat atau recharge the baterai untuk memantapkan motivasi dari suatu jenis usaha yang sedang saya tekuni. Dari salah satu pembicara yang memberikan materi terucap suatu pertanyaan apa sebenarnya beda pengusaha dan karyawan kalau semuanya dijalankan dengan sungguh-sungguh dan benar?

Itu tidak lain adalah masalah pendapatan (income). Seorang pengusaha mempunyai peluang (potensi) untuk mendapatkan income yang tidak terbatas, sementara karyawan hanya memperoleh gaji sesuai dengan standard gaji yang berlaku dan relatif tidak berubah untuk suatu jangka waktu tertentu .

Jadi sampai kapan pun yang namanya karyawan, gajinya akan ditentukan oleh standard yang berlaku atau ditetapkan oleh pemilik usaha seberapa pun jumlahnya. Tentunya disesuaikan dengan tingkat dan posisi  karyawan itu, tapi tidak pernah melebihi gaji dari si pemilik usaha tersebut.

Makanya kalau kita mau mendapatkan gaji yang tidak terbatas, jadilah pengusaha karena kita sendiri yang akan menentukan berapa gaji atau penghasilan yang akan kita terima. Katakanlah kalau kita mau gajinya naik setiap bulan, tentu semangat, kerja keras, dan kerja cerdas pun harus ditingkatkan. Tapi bisakah seorang karyawan mempunyai keinginan agar gaji naik setiap bulan?

Itulah nikmatnya menjadi seorang pengusaha. Dan untungnya lagi kalau kita menjadi pengusaha, katakanlah akhirnya menjadi orang kaya, akan banyak orang lain yang bisa dibantu. Bukankah sebaik-sebaik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi banyak orang (orang lain). Paling tidak, kita tidak menjadi beban bagi orang lain.

Hmmm, benar juga. Siapa sih yang tidak ingin kaya? Yang jadi masalah tidak mudah untuk menjadi pengusaha. Apalagi kalau kita tidak mempunyai jiwa wirausaha atau mental pengusaha. Makanya semakin banyak saja orang yang ingin mencari pekerjaan, karena memang resikonya kecil untuk menjadi pekerja atau karyawan.

Sekedar tulisan ringan di pagi hari hasil dari oleh-oleh training kami kemarin. Semoga saya bisa bertahan untuk tetap menjadi (calon) pengusaha, karena dorongan untuk bisa bermanfaat bagi orang lain dengan cara  membantu lebih banyak lagi orang yang membutuhkan, aamien.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun