Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cash is The King

3 April 2015   16:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14280518151031996013

[caption id="attachment_376488" align="aligncenter" width="354" caption="Ilustrasi Cash is the King (doc:mobilepaymentsworld.com)"][/caption]

Di tengah ramainya pembicaraan tentang praktisnya penggunaan uang non tunai, saya sendiri hingga sekarang masih punya banyak kendala untuk bisa memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan uang non tunai. Mau tidak saya saya tetap harus memegang uang tunai (cash) di dalam dompet saya.  Walaupun jumlahnya (mungkin) tidak banyak, tapi harus ada agar semua kebutuhan saya bisa terpenuhi.

Itulah sebabnya saya menganggap bahwa cash is (still) the King, dalam artian kalau saya mempunyai uang tunai (cash) bak seorang Raja yang bisa memenuhi kebutuhannya setiap saat. Jadi bagi saya kepemilikan dan membawa  uang tunai (cash) adalah harus dan tidak boleh tidak. Hal ini karena saya harus menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Saya tidak mungkin menggunakan uang non tunai kalau yang menerimanya tidak mau/bersedia. Jadi diantara keduanya harus ada kesediaan untuk sama-sama mau menerimanya. Uang tunai yang dimaksud disini adalah segala hal yang saya perlukan untuk jangka pendek dalam kaitannya dengan penggunaan uang electronic yang berupa e-money.

Berikut beberapa hal yang mengharuskan saya memiliki/membawa uang cash (tunai) dan tetap berada dalam dompet saya:

(1)  Keinginan untuk belanja kebutuhan mendadak (telur, gula, dll) di warung/toko tetangga.

(2) Ketika ingin belanja sayuran dan kebutuhan dapur di tukang sayur.

(3) Keingin beli makanan,  bakso, buah-buahan dan lain-lain di warteg dan di PKL pinggir jalan;

(4) Ketika naik angkot, Metromini dan Kopaja sebagai penghubung angkutan untuk bisa sampai ke rumah;

(5) Ketika naik ojek atau becak saat berkunjung ke tempat saudara daripada kepanasan;

(6) Ketika ingin memberi sumbangan, infaq, sedekah atau pun donasi

(7) Ketika belanja di Pasar tradisional

(8) On top o that dengan menggunakan Cash, privasi kita akan terjaga, karena nama dan data tidak bisa terlacak dan si penerima tidak tahu siapa kita.

Itulah sekedar contoh dimana saya tidak bisa lepas dari penggunaan uang tunai dan uang  tetap harus ada di dalam dompet saya kemana saya pergi.

Tentunya saya pun akan memperhitungkan juga kepemilikan uang cash (tunai) untuk dana darurat dan jangka panjang (dana untuk investasi). Namun untuk hal-hal yang terakhir ini, saya tidak harus menyimpannya dalam dompet demi keamanan. Tapi saya titipkan (sementara) di Bank, dimana saya bisa mengambilnya kapan saja saya membutuhkan uang.

Bagaimana menurut Anda? Silakan dishare pengalaman kesehariannya dalam menggunakan uang tunai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun