Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mari Berbagi dan Memberi Dengan Senyuman

29 Juli 2012   16:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_197054" align="aligncenter" width="465" caption="Everyone smiles in the same language (Doc: autumn-sunshine.net)"][/caption]

Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagi atau saling memberi kepada orang lain adalah suatu tindakan yang sangat terpuji. Disamping itu juga bermanfaat kepada orang yang menerima serta memberikan pencerahan bathin bagi yang melakukan karena, tindakan tersebut merupakan bagian dari ibadah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda bahwa anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk saling berbagi kepada sesama (bersedekah)  di setiap harinya sejak matahari mulai terbit.

Untuk itu, berikan apa yang bisa dan sanggup kita berikan, karena memberi itu tidak harus dalam bentuk materi atau  harta kekayaan. Maka  semakin banyak kita memberi maka akan semakin banyak pula kita menerima apalagi kalau kita memberikan kepada jalan Allah sudah pasti kita akan diberi karena Allah tidak pernah mau berhutang kepada hamba-Nya.

Demikian juga, ada salah seorang sahabat yang tidak memiliki apapun untuk disedekahkan bertanya, Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apapun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?” Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar).

Dalam hadist lain juga disebutkan bahwa senyum itu ibadah, “Maka tersenyumlah ketika bertemu saudaramu, karena itu adalah ibadah.” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi). Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW.” (HR Tirmidzi).

Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak member, karena Allah masih memberikan karunia kepada kita berupa wajah yang bisa membuat kita tersenyum. Senyum adalah ibadah yang paling mudah kita lakukan, karena hanya dengan modal NOL pun kita masih bisa berbagi kepada siapapun, Cuma  kita sedikit berhati-hati  jangan sering-sering senyum sendiri karena nanti akan dijauhkan orang, hehehhe.

Untuk itu, Tersenyumlah agar Orang Lain Tersenyum pada Kita

Sungguh senyuman memiliki kekuatan yang luar biasa. Senyuman dapat membuat kita melihat dunia lebih indah. Begitu juga, senyum yang tulus dapat mencairkan hubungan yang beku, memberi semangat pada orang yang putus asa, membuat cerah suasana muram, serta obat penenang jiwa yang resah. Bahkan senyum dapat membuat orang tampak ramah, menarik dan terbuka. Terus terang saya suka dan senang melihat orang-orang yang tersenyum, karena mereka akan terlihat awet muda, cantik, dan menarik untuk dilihat.

Mungkin kita masih ingat pakar jurnalisme online dan multimedia, Melinda Mc Adams sewaktu memberikan presentasi di Pusat Kebudayaan Amerika tempo hari. Dia mengatakan bahwa senyum adalah bahasa universal yang dapat diterima di seluruh dunia sebagai bahasa persahabatan. Semua orang akan menjadi ramah bila kita tersenyum, walaupun kita datang ke suatu negara tanpa bisa berbahasa mereka, dengan memberi senyum, mereka akan membalas senyum kita.

Di samping itu, kita akan sehat pikiran dan tubuh kita bila kita sering tersenyum. Sayangnya, sekarang ini banyak orang yang jarang tersenyum, sehingga banyak yang terkena penyakit. Apa susahnya kita hanya sekedar tersenyum yang tulus kepada semua orang. Meski tersenyum kelihatannya seuatu yang sederhana, tapi mempunyai dampak yang luar biasa. Percayalah, tersenyum adalah sesuatu yang dapat dilatih dengan kesadaran.

Begitu juga tersenyum adalah cara termudah untuk menghadiahi seseorang, tanpa biaya, dan memperkaya si penerima tanpa mempermiskin si pemberi. Biarpun pemberian sekilas, namun efeknya bisa bertahan lama. Senyum adalah sesuatu yang tidak berharga bagi seseorang kecuali diberikan.

Berusaha Tersenyum Jugalah Ketika Kita Gagal atau Susah

Cobalah kita tersenyum juga dikala kita susah dan gagal. Senyum dikala susah dan gagal akan memberi warna lain dalam hidup kita. Jadi kenapa kita masih susah tersenyum, karena hanya dengan senyum kita bisa membuat orang lain senang, kita jadi sehat, menambah sahabat, dan keutungan lainya. Maka mulailah tersenyum dengan orang terdekat anda, sahabat, teman kerja, rekan bisnis, serta keluarga. Dengan tersenyum kita akan menabung sebuah hal positif dalam rekening bank emosi kita. Apalagi tersenyum adalah perilaku yang sangat menyenangkan, karena terpancar perasaan dan perilaku positif, keramahan, kegembiraan, kesopanan, dan rasa hormat.

Saking besarnya manfaat senyum, bahkan ada pepatah yang mengatakan, “Smiling is contagious; you can catch it like a flu”. Makanya, ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang dan orang disekitar kita pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.

Terus terang, saya  memang berusaha untuk tersenyum, karena senyum itu sehat. Dan itu saya lakukan dimana saja, tidak di rumah atau di luar sama. Kalau di rumah saya suka tersenyum  dengan mengajak anak saya. Bahkan sering saya mencari hal-hal yang lucu agar bisa tersenyum dan  mengundang anak saya untuk ikut juga tersenyum. Apa salahnya kalau kita bisa tersenyum berjamaah. Persis seperti saya melepaskan energi dengan bebas. Lega rasanya …

Karena bagi saya senyum adalah vitamin yang selalu menemani dalam keseharian saya. Saya sering menyebutnya sebagai senjata dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan senyum hidup ini terasa ringan. Dan yang tidak kalah pentingnya, senyum juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh (daya immune) kita. Hal ini disebabkan dengan kita tersenyum, tubuh kita secara alami merasa rileks, maka sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi secara optimal untuk membantu melawan flue  dan pilek.

Hidup ini sudah susah, kenapa kita tidak menjalaninya dengan senang hati dan mengimbanginya dengan tertawa lebar dan tersenyum. Bukankah dengan hati yang senang dan gembira, hidup terasa ringan. Pantaslah ada orang yang menyebutnya dengan; Your smile lights up my world, hehehhehe.

Sudahkah Anda Tersenyum? Kalau belum mari tersenyumlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun