Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[Narkoba - 17] Peran Media Sosial dalam Membantu Mencegah Penyalahgunaan Narkoba

3 April 2014   01:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:09 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318202" align="aligncenter" width="529" caption="Foto bersama peserta Rapat Koordinasi Pengemban Fungsi Rehabilitasi antar Pemuka Lintas Agama (doc: pak Dian Kelana)"][/caption]

Walaupun media bukan menjadi topik pembahasan utama dalam Rapat Koordinasi Pengemban Fungsi Rehabilitasi antar Lintas Agama yang diadakan oleh Deputi Bidang Rehabilitasi, Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tanggal 25 Maret 2014 lalu. Rapat Koordinasi ini diadakan di Gedung BNN Lantai 7 Cawang, Jakarta Timur. Namun media mendapat sorotan yang tajam dalam membantu program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan penyebaran gelap narkoba (P4GN).

Hal ini disebabkan karena upaya P4GN tidak mudah karena harus dilakukan secara integrated dan berkesinambungan serta membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Media sosial sebagai salah satu sarana KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), berperan dalam penyebaran berita/informasi dan memegang peranan penting dalam mendidik dan mencerdaskan bangsa. Berkat media, masyarakat menjadi tahu informasi – informasi lintas budaya, waktu dan tempat yang tepat.

Sayangnya peran media dan media sosial di Indonesia belum begitu kentara dalam membantu mendiseminasikan program-program serta misi yang dimiliki oleh BNN. Maka untuk masa yang akan datang kita perlu memberi kesempatan kepada media untuk ikut berkiprah di dalamnya. Hal ini seperti yang dituturkan oleh salah satu pembicara, dr Kusman Suriakusumah, Sp. KJ. MPH. Dengan merunut negara Portugal yang berhasil menekan jumlah pengguna narkoba. Itu tidak lepas karena media begitu gencar memberikan informasi berbagai program pengendalian yang mereka miliki serta menyosialisasikan bahayanya penyalahgunaan narkoba.

Itulah sebabnya kita tidak bisa menutup mata, betapa dahsyatnya pengaruh media dalam membantu menyebarluaskan informasi dan menyosialisasikan program-program serta visi yang sedang diusung oleh instansi BNN ini, sebagai lembaga yang diberi mandate untuk mencegah, memberantas, penyalahgunaan dan penyebaran gelap narkoba.

[caption id="attachment_318209" align="aligncenter" width="528" caption="Rapat Koordinasi Pengemban Fungsi Rehabilitasi antar Pemuka Listas Agama (doc: pribadi)"]

13964369581399860085
13964369581399860085
[/caption]

Beruntunglah saya hadir bersama Pak Dian Kelana dalam pertemuan Rapat Koordinasi itu. Akhirnya kami pun bisa unjuk gigi. Sebagai Blogger, kami sangat peduli dan merasa terpanggil untuk ikut membantu dalam program pencegahan, pemmberantasan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba (P4GN) melalui media social seperti FB, Tweeter dan Blog. Bahkan kami sebagai blogger mempunyai jangkauan yang sangat luas, karena hampir semua orang, baik tua maupun muda, laki-laki atau perempuan semua ikut meramaikan sosial media. Dengan demikian kecepatan peredaran informasi akan bahayanya penyalahgunaan dan bagaimana pencegahan narkoba bisa lebih cepat sampai pada masyarakat.

Walaupun begitu media sosial mempunyai keterbatasan juga. Karena tidak semua masyarakat Indonesia mempunyai koneksi dengan internet atau melek internet. Itulah sebabnya pemberantasan penyalahgunaan narkoba perlu bekerjasama dengan semua pihak dan perlu juga dengan mengikutsertakan  peran serta masyarakat termasuk juga para pemuka lintas agama.

Sedangkan sisi negatif dari penyebaran informasi tentang kasus penyalahgunaan narkoba memang menjadi “booming” ketika liputan tersebut menyeret nama-nama orang terkemuka maupun  public figure. Hal tersebut menimbulkan opini publik  tentang narkoba yang seolah-olah menjadi bagian dari gaya hidup mewah, modern dan gaul. Disisi lain, masyarakat secara tidak langsung terpengaruh sehingga tertarik untuk menggunakan narkoba sebagai bentuk aktualisasi diri agar dianggap orang modern dan gaul, dan bisa mengikuti gaya hidup ala selebritis.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pemahaman yang salah di masyarakat tidak lepas dari peran media massa dalam mengemas peristiwa – peristiwa yang terjadi menjadi sebuah berita. Sehingga tidak dapat dipungkiri betapa besar pengaruh media dalam membentuk pola pikir (mindset) masyarakat mengenai narkoba itu sendiri. Disisi lain penyebaran informasi yang semakin luas, tepat waktu dan sasaran sangat dibutuhkan untuk menambah pengertian masyarakat untuk selalu mencari berita-berita tentang berbagai hal.

[caption id="attachment_318218" align="aligncenter" width="529" caption="Rapat Koordinasi Pengemban Tugas Rehabilitasi Antar Pemuka Lintas Agama (doc: pribadi)"]

1396439278523045544
1396439278523045544
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun