Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Nature

Canon Printerku Menjadi Salah Satu Mesin Pencetak Uang

25 Mei 2014   04:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1400941494862450092

[caption id="attachment_325446" align="aligncenter" width="521" caption="Canon Printer IP1980 (doc: pribadi)"][/caption]

Sebagai salah seorang pelaku UKM di bidang warnet, kebutuhan printer di rumahku sudah tidak diragukan lagi. Boleh dikatakan setiap hari aku harus ngeprint untuk pelanggan. Ada yang datang untuk ngeprint CV, Surat Lamaran Kerja, Tugas Sekolah, Papers, Kontrak Kerjasama, Proposal maupun Tugas Akhir yang berupa Skripsi. Belum lagi mereka kadang meminta untuk ngeprint berwarna, yang harganya jauh lebih mahal. Jadi bisa dibayangkan berapa halaman setiap harinya   aku harus ngeprint. Semua itu diluar kebutuhanku sendiri untuk ngeprint berbagai kebutuhan.

Itulah sebabnya printer di rumahku mirip seperti (salah satu) mesin pencetak uang yang terus mengalir setiap harinya. Begitulah strategiku dalam mencari tambahan penghasilan. Keengganan pelanggan untuk memiliki printer sendiri di rumah, aku manfaatkan dengan menyediakan jasa pengeprint-an ini. Lumayan sekali tambahan yang dihasilkannya. Kebetulan lokasi rumahku juga sangat strategis, karena persis di pinggir jalan dan juga dekat dengan angkutan umum. Jadi pelanggan bisa datang ke  rumahku tanpa ada halangan. Ditambah lagi dekat dengan sekolahan dan kampus, maka kebutuhan printer di rumahku benar-benar sangat tinggi. Makanya aku  selalu mengecek bagaimana kondisi printer, apakah dalam keadaan baik setiap harinya? Kalau tidak aku mesti buru-buru memanggil teknisi, karena aku tidak mau kehilangan kesempatan untuk memperoleh tambahan penghasilan.

Inilah salah satu alasan kenapa aku tidak pernah bingung atau pusing kalau tidak mempunyai uang sedikit pun dalam dompet. Kenapa? Karena pasti akan ada uang (rezeki) datang hasil dari jasa ngeprint ini. Makanya aku tidak perlu menunggu uang gajian untuk bisa mendapatkan uang, karena uang datang setiap hari.  Bayangkan kalau sehari saja bisa menghasilkan uang dari ngeprint Rp 30.000. Tinggal dihitung penghasilan tambahan yang aku peroleh hanya dari bisnis ngeprint ini. Bagaimana kalau jumlahnya lebih dari Rp 30.000 dalam sehari? Tentu dalam sebulan aku bisa menutup pembelian printer Canon Pixma E400 yang baru. Karena harganya sekitar Rp 980.000

Padahal printer yang aku pakai di rumah adalah Canon printer yang sudah cukup lama usianya, yaitu Canon IP 1980. Aku membelinya hampir 5 tahun yang lalu dan sampai sekarang kondisinya masih bagus. Begitu juga dengan kualitas hasil print out. Waktu itu harganya kurang lebih Rp 450.000. Jadi aku sekarang tinggal memanen hasil dari bisnis ngeprint ini setiap harinya. Karena uang untuk pembelian printer sudah balik modal untuk jangka waktu yang lama.

Itu saja baru dari satu sumber income, yang berupa jasa ngeprint. Belum lagi dengan side business yang lainnya, walaupun kecil-kecil dari sana sini. Tapi lumayanlah kalau dikumpulkan dalam setiap harinya, sehingga membuatku tidak perlu menggantungkan kehidupan kepada orang lain, termasuk pemerintah. Karena aku bisa mengaturnya sendiri kapan aku mau buka dan tutupnya. Begitu juga dengan kegiatan refreshing dan mengikuti acara yang ditawarkan oleh Kompasiana maupun Komunitas Blogger yang lainnya, seperti Nangkring, Demo Masak, One Day Tour, Talkshow, Rapat Bersama dan juga Seminars.

Masihkah aku meragukan kualitas dari Printer Canon apa pun jenisnya? Tentunya tidak, karena aku adalah saksi hidup dalam pemakaian Canon printer ini. Biarpun jadoel atau sudah cukup tua usianya (+5 th), aku  masih bisa memanfaatkan untuk menghasilkan tambahan income. Itulah yang membuatku bisa tersenyum setiap hari.

Begitulah sekilas pengalamanku dalam menggunakan Canon printer IP1980. Aku bangga menjadi salah satu pembeli dari produk Canon ini. Dan tentunya aku akan merawatnya selama mungkin, karena prinsip yang aku pegang adalah tidak akan membeli printer Canon yang baru untuk mengganti yang lama, apabila aku  masih bisa memanfaatkannya. Lebih-lebih aku juga mempunyai teknisi yang siap membantu kapan saja aku  ada masalah dengan printerku ini.

Terima kasih Canon yang telah membuat produk-produknya bisa bertahan lama dengan kualitas yang prima. Aku sungguh bahagia bisa memilikinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun