Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terkena Asam Urat, Oleh-olehku dari Acara Nangkring Bareng Pertamina

1 September 2014   04:21 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1409494695528707426

[caption id="attachment_340409" align="aligncenter" width="497" caption="ilustrasi asam urat (doc: http://ciricara.com/)"][/caption]

Aku sendiri memang belum pernah merasakan bagaimana sakitnya terkena asam urat. Walaupun mungkin kadar asam urat yang kumiliki (sedikit lebih) tinggi. Tapi aku belum merasakan efek samping pada tubuh ini, sehingga aku menganggap okay-okay saja untuk makan berbagai jenis makanan, asalkan tidak berlebihan. Itulah yang aku lakukan selama ini.

Namun perkiraanku itu ternyata salah. Sepulang dari acara Nangkring bareng Pertamina mendadak aku tidak bisa tidur. Aku bingung kenapa kaki kiriku (dari paha sampai lutut) sakit sekali untuk digerakkan, bahkan terasa kaku sekali. Aku pergi ke tempat tidur dari pukul 11 malem sampai jam 2 pagi belum juga bisa tidur. Eh sudah tertidur, jam 3 pagi bangun lagi karena kesakitan.

Aku pikir kenapa dan apanya yang salah dengan kaki ini? Aku sendiri tidak merasakan adanya keanehan sebelum berangkat ke acara tadi sore dan rasanya semua okay, karena aku berusaha menjaga badanku agar tetap sehat. Makanya aku pergi ke acara Nangkring bareng Pertamina.

Kemudian pikiranku mulai melayang kemana-mana dan mencari tahu kenapa sebabnya. Rasanya aku tidak makan yang aneh-aneh dari pagi dan tidak juga berlebihan. Pikiran mati pun sedikit terlintas, jangan-jangan aku segera menyusul kawan-kawan yang sudah duluan pergi meninggalkan kita semua.

Hmmm, jenis penyakit apakah ini? Semua jenis penyakit mengerikan pun akhirnya muncul dalam pikiranku, dari kanker, diabetes, asam urat, dan rheumatics. Karena aku tidak bisa tidur, aku mencoba bangun lagi untuk membuka computer dan browsing tentang penyakit tersebut. Tentunya dengan cara berjalan yang sedikit diseret kakinya, karena kaki sudah kaku dan sakit sekali untuk digerakkan. Untuk penyakit kanker, aku coba eliminasi, karena tidak merasa ada benjolan di daerah tersebut. Kemudian untuk diabetes, memang ada kemungkinan aku terkena, tapi melihat dari gejala yang muncul, rasanya bukan.

Akhirnya dugaanku jatuh pada asam urat, dengan gejala yang muncul dan ditimbulkan ada kemiripan. Kalau dilihat dari luar, memang tidak muncul adanya pembengkakan pada kaki, tapi kaki kiriku menjadi kaku, sulit dan sakit sekali untuk digerakkan. Kemudian ditinjau dari jenis makanan, aku ingat-ingat apa saja makanan yang baru saja aku makan di Penang Bistro. Aku ingat, makan dengan daging ayam, daging sapi dan sotong goreng, tapi aku tahu jumlahnya sedikitlah. Kalau aku yang masak sendiri, mungkin aku bisa makan sepuasnya. Tapi ini khan acara kumpul-kumpul, tidak mungkin aku bisa makan sepuasnya.

Namun kenapa bisa langsung memberikan reaksi?. Apakah karena kadar asam uratku yang  sudah agak tinggi, makanya dengan aku makan sotong dan lauk pauk tadi , akhirnya menjadi sangat tinggi. Tapi selama ini aku makan daging ayam dan daging sapi rasanya sih tidak ada masalah. Akhirnya dugaanku, karena efek dari makan sotong tadi, karena sudah lama aku tidak makan sejenis sotong, kepiting dan udang.

Aku jadi ingat teman sewaktu di New York dulu. Dia terkena asam urat pada jari kakinya, yang mengakibatkan semua jari kakinya langsung bengkak. Begitu juga teman yang terkena asam urat di bagian mulut, bibirnya menjadi berat sebelah, alias menceng. Akhirnya teman yang kedua ini, perlu diopname di rumah sakit beberapa hari karena asam urat.

Dari situ aku sedikit yakin, kalau aku (mungkin) terkena asam urat. Terus aku coba mencari informasi kira-kira apa yang bisa kulakukan (sementara), sebelum aku pergi ke dokter atau kalau bisa aku tidak perlu ke dokter. Memang hampir semua informasi menyarankan untuk menghindari berbagai jenis makanan dan saran-saran jenis makanan apa yang boleh dikonsumsi. Dan sotong itu masuk dalam daftar yang bisa menyebabkan asam urat.

Aha! mungkin sotonglah inilah yang membuat kaki kiriku menjadi sakit. Terus aku coba bagaimana mengobatinya sementara dan aku temukan cara yang murah meriah, yaitu dengan jeruk nipis, jahe dan sereh.

Itulah yang aku lakukan untuk menghilangkan rasa sakitnya. Beruntunglah ada satu kebiasaan yang aku lakukan setiap hari adalah aku suka minum air hangat dicampur dengan jeruk nipis, jahe, sereh, kunyit dan kayu manis. Kombinasi lengkapnya memang tergantung pada persediaan yang ada di rumah.

Akhirnya pagi-pagi aku buru-buru masak air, kemudian aku campur dengan jeruk nipis, jahe, sereh dan kayu manis. Untungnya semua bahan yang aku butuhkan sedang ada di rumah. Aku terus meminumnya ketika masih sedikit panas. Badanku terasa segar, dan hangat, karena pengaruh dari jahe dan serehnya. Pelan-pelan rasa sakitnya mulai berkurang, walaupun kaki kiri masih terasa kaku. Aku coba ulangi lagi siang dan sorenya dengan resep yang kupakai tadi pagi.

Alhamdulillah, malem hari rasa sakitnya sudah hilang dan aku bisa berjalan dengan normal, tanpa perlu diseret lagi kakinya. Aku tidak tahu apakah kejadian ini semacam alergi terhadap makanan sejenis sotong atau memang kadar asam urat yang ada sudah tinggi?

Sekitar 1 tahunan yang lalu ketika aku diperiksa, kadar asam uratku memang tinggi. Aku pernah mencoba makan kepiting, alergi biduran yang muncul tidak lama setelah aku makan. Demikian juga bulan puasa kemarin, anakku makan udang kering. Eh malamnya, dia terkena biduran yang besar-besar merata ke seluruh badannya.

Padahal selama di US dulu, kami tidak pernah terkena alergi untuk berbagai jenis makanan termasuk udang, kepiting, sotong dan berbagai jenis seafood lainnya. Atau hal ini karena factor U(sia) yang terus bertambah atau karena makanan sejenis seafood yang sedikit sudah tercemar karena polusi yang membuatnya berbeda?

Tapi itulah yang kami rasakan sedikit adanya perubahan. Intinya kami tidak bisa lagi makan sembarangan untuk berbagai jenis ikan laut, khususnya udang, kepiting dan mungkin sotong itu tadi.

Makanya pada acara Nangkring berikutnya, yaitu Nangkring bareng Sun Life aku tidak bisa hadir, karena kaki kiriku yang tidak mengijinkan untuk pergi. Apalagi kondisi pagi hari, memang masih terasa kaku sekali untuk digerakkan.

Alhamdulillah, aku pun kemudian bersyukur, karena bisa melewatinya dengan selamat tanpa perlu pergi ke dokter. Semoga begitulah yang terjadi untuk selanjutnya, aku bisa terus menjaga kesehatan. Walaupun kadang terjadi percikan disana sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun