Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pilih Mana, Antara Ceker (Kaki) dan Kepala Ayam?

7 September 2014   15:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:23 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_341400" align="aligncenter" width="525" caption="Sample menu ceker ayam (doc: kita-dede.blogspot.com) "][/caption]

Dulu sewaktu di US, jangan harap kita bisa dengan mudah membeli ceker (kaki) dan kepala ayam. Kita perlu ngobok-ngobok, eh mencari dink kesana kemari lebih dulu dan bertanya ke penjual apa mereka menjual dua jenis makanan ini. Biasanya yang sering menjual sih toko-toko, dimana pemiliknya adalah dari Asia Tenggara, seperti Vietnam. Baru kita bisa menemukannya. Sedangkan untuk pemilik dari Timur Tengah seringnya jarang yang menjual ceker dan kepala ayam.

Sekarang di Indonesia, kalau kita mau beli ceker dan kepala ayam, akan bisa kita dapatkan dengan segera. Apalagi kalau belanjanya di pasar-pasar tradisional, tentu akan dengan mudah kita dapatkan. Begitu juga pada tukang sayur, mereka seringnya bawa dua jenis makanan ini.

Tapi kalau saya disuruh memilih antara ceker atau kepala ayam? Saya akan memilih beli kepala ayam daripada ceker. Saya suka makan dua-duanya, tapi kalau disuruh memilih, yaa saya akan memilih kepala ayam.

[caption id="attachment_341401" align="aligncenter" width="529" caption="Sample menu masakan kepala ayam (doc: belajarculinary.blogspot.com)"]

1410053174841449358
1410053174841449358
[/caption]

Entahlah saya suka sekali dengan makanan ini sejak saya masih kecil, walaupun daging yang melekat padanya sangat sedikit. Dulu setiap kali orang tua saya masak daging ayam, bagian kepala seringnya dikasihkan ke saya atau kakak saya. Kalau masaknya cuma 1, kami disuruh milih mau kepala atau ceker?.

Kebiasaan saya kalau memasak kepala ayam biasanya dipakai untuk sayur sop atau gulai (kepala ayam) yang dikombinasikan dengan tahu dan tempe. Jadi kepala ayam saya pakai untuk kaldunya. Sedangkan ibu saya, dulu kalau masak ayam termasuk kepala ayam ini, seringnya digoreng garing. Sementara saya memang sudah mengurangi makanan gorengan, jadi yaa tidak saya goreng. Sudah cukup lama saya mengurangi  makanan gorengan. Sebagai gantinya saya lebih suka makanan di steam, rebus atau berkuah dan kadang-kadang saja saya masak dengan ditambah kecap, seperti semur.

Terus untuk makannya, bagian kulit saya bagikan ke anak saya, dan saya sibuk ngubek-ubek otaknya.  Sedangkan untuk tulang-tulang leher, saya bagi-bagikan ke kucing saya. Semua kebagian dan dapat jatahnya sendiri-sendiri. Kalau kami makan, mereka tidak dapat jatah, tentu akan mengganggu. Makanya sambil kami makan, kucing pun ikut makan. Jadi kami makan bersama-sama, mirip seperti pesta,  hahhahaha. Bagi kucing saya makanan ini sebagai bonus, karena mereka masih dapat jatah khusus makan dengan lauknya sendiri.

Sekedar intermezo di pagi hari. Cerita asyiknya yaa tentang makanan. Semoga bisa  menambah selera bagi yang sedang kurang nafsu makan. Bagaimana dengan Anda, mana yang disukai antara keduanya? Silakan dishare pilihannya dan bagaimana memasaknya. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun