Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menghadiahi Anak berupa Saham (Surat Berharga)

30 Oktober 2014   17:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:09 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350800" align="aligncenter" width="533" caption="Saat kami sedang tour keliling BEI (doc: mbak Ranii Novariany)"][/caption]

Saya sedang mikir-mikir, apa yang bisa saya berikan sebagai hadiah buat anak saya dalam ulang tahunnya nanti. Sebagai orang yang belum kaya raya, tentu saya tidak bisa menghadiahi sebuah kunci kendaraan dan mengijinkan dia untuk menggunakannya. Tapi ingin agar dia tahu bahwa apa yang saya berikan itu bermanfaat nantinya kalau dia sudah benar-benar membutuhkan. Baik untuk membuka usaha maupun untuk sekolah lanjutannya.

Hmmm, gegara habis mengikuti kelas pasar modal, Investasi Cerdas 2014 yang diadakan pada hari libur tahun baru hijriyah kemarin, tanggal 25 Oktober 2014, di kantor Bursa Efek Indonesia, maka otak saya pun ikut berandai-andai bagaimana kalau saya memberikan hadiah beberapa lot, dari saham perusahaan yang bagus fundamentalnya. Saya pikir itu lebih baik daripada saya membelikan sesuatu yang habis dipakai, katakanlah berupa gadget yang bagus. Tinggal nanti saat anak saya membutuhkan 5 - 10 tahun lagi, nilai dan harga dari lembar saham, kelihatan sekali nilainya karena tidak tergerus oleh inflasi.

Konon berdasar sejarah, secara jangka panjang harga saham akan terus meningkat, sehingga bisa mengimbangi dengan meningkatnya laju inflasi. Itulah yang banyak dilakukan oleh orang berduit untuk mengamankan uangnya daripada habis nilai realnya karena inflasi. Dan paling tidak, saya sudah mengajarkan ke anak saya akan pentingnya berinvestasi sejak dini.

Saya jadi ingat cerita/kisah tentang hadiah pemberian saham. Prof Edi Swasono menghadihadiahi istrinya ibu Mutia Hatta beberapa lembar saham dari Unilever (UNVR) dan Kimia Farma (KAEF) sebagai investasi. Karena semua kebutuhan sehari-hari sudah tercukupi, maka semua lembaran saham itu hanya disimpan saja di tempat yang aman. Suatu saat ibu Mutia membutuhkan uang yang sangat besar sekitar 110 juta dalam waktu dekat (mendadak) untuk promosi Professor nya. Akhirnya, pak Edi Swasono pun mengingatkan istrinya untuk menjual saham yang dia punyai. Maka kebutuhan akan uang segera terpenuhi dan rencana untuk promosi pun berjalan lancar.

[caption id="attachment_350803" align="aligncenter" width="523" caption="Saat kelas sedang berlangsung (doc: mbak Rachma Chan)"]

14146418171843152812
14146418171843152812
[/caption]

Saya jadi ingin mengikuti jejaknya memberikan hadiah saham buat anak saya. Kisah itu sangat menginspirasi saya untuk melakukannya. Disaat anak saya nanti membutuhkan uang dalam jumlah yang besar dan segera, dia pun bisa menjualnya. Cepet lagi proses kliringnya.  Saat ini kebutuhan dia memang belum begitu banyak, tapi saya yakin kebutuhan 5-10 tahun yang akan datang akan terus meningkat. Jadi tidak ada salahnya kalau saya memberikan hadiah berupa beberapa lembar saham.

Oh ya, hampir lupa, acara ini dihadiri oleh para Blogger dari berbagai platform, yang disponsori oleh salah satu Bank plat merah di Indonesia. Saya semangat banget melihat ada tawaran ini, biarpun hari libur saya berusaha datang. Pernah juga belajar beberapa tahun yang lalu sewaktu kami baru datang dari US, tapi otak saya mungkin belum siap. Jadi ilmu yang diperoleh pada saat itu seperti angin lewat saja.

Namun pelajaran kemarin yang saya peroleh, benar-benar telah membuat saya mulai berpikir. Aha! mungkin inilah saatnya saya mulai menabung dengan jalan berinvestasi. Itulah respon dari hati saya.

Bagaimana menurut Anda? Sudahkah anda berinvestasi juga? Bagaimana dengan investasi di pasar modal? silakan dishare pengalamannya ya.

[caption id="attachment_350804" align="aligncenter" width="531" caption="Semangatnya kami belajar pasar modal, biarpun hari libur (doc: Ranii Noviarany)"]

14146420321325101546
14146420321325101546
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun