[caption id="attachment_361958" align="aligncenter" width="528" caption="Mengabadikan momen peserta Test Drive Datsun Go+ (doc; Babeh Hilmi)"][/caption]
Perjalanan kami dalam menjawab "Tantangan Hemat Datsun Go + Panca", masih harus dilanjutkan ke check point 2, yaitu menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Disana kami akan menikmati makan siang bersama yang disediakan oleh Krakatau Restaurant, Hotel Santika, TMII. Dari Bukit Sentul ke TMII diperkirakan memakan waktu 1.5 jam lamanya, tentunya apabila perjalanan lancar dan tidak macet di jalan.
Beruntunglah kondisi di jalanan cukup lancar. Kecuali menjelang sampai di TMII, baru ada sedikit keramaian, karena banyaknya turis yang mau berkunjung ke TMII. Namun semua itu masih bisa dikendalikan, karena kami masih dalam range waktu 1.5 jam. Sesampainya di Hotel Santika, kemudian kami diijinkan masuk ke dalam sambil menunggu mereka menyiapkan segala sesuatu untuk keperluan makan siang.
Karena sudah menjadi kebiasaan, kami dengan lincahnya menarik kamera untuk mengambil moment atau gambar yang menarik dari berbagai kejadian yang kami alami. Tidak terkecuali kami langsung mengambil gambar berbagai menu makanan yang ada di meja. Menu makanan yang disajikan hari itu adalah makanan khas Indonesia, diantaranya adalah; menu makanan utama, menu lengkap Nasi Rames, Salad, Sup, Mie Bakso, Dessert berserta buahnya, dan es campur.
Menu khas Indonesia ini memang sengaja sedang dimunculkan di bulan penutup tahun 2014. Menurut manajer Food & Beverage Krakatau Restaurant, menu yang disajikan memang variatif, antara menu tradisional dan internasional. Namun setiap hari Rabu, Hotel Santika selalu menyajikan makanan asal Indonesia.
[caption id="attachment_361952" align="aligncenter" width="523" caption="Menu lengkap Nasi Rames yang tersedia di Krakatau Restaurant (doc: Babeh Helmi)"]
[caption id="attachment_361953" align="aligncenter" width="526" caption="Inilah Menu Mie Bakso yang ditawarkan oleh Krakatau Restaurant (doc: Babeh Hilmi)"]
[caption id="attachment_361955" align="aligncenter" width="529" caption="Menu Salad kesukaan saya (doc: mas Rio)"]
[caption id="attachment_361959" align="aligncenter" width="523" caption="Sayang fotonya kabur, sehingga menu buah-buahan yang ada di Krakatau Restaurant kurang begitu jelas (doc; pribadi)"]
[caption id="attachment_361961" align="aligncenter" width="527" caption="lagi-lagi fotonya kabur, jadi dessert nya kelihatan gelap, heheheh (doc: pribadi) "]
Saya sendiri sempat mencoba sup, mie bakso, nasi rames, salad dan buah-buahan. Terakhir saya mencoba menutupnya dengan minum es campur. Untuk mencoba makan yang ada dalam menu utamanya sudah tidak sanggup lagi, karena perut terasa sudah penuh. Saya suka dengan menu ramesnya, terasa bumbunya benar-benar meresap. Begitu juga dengan saladnya, saya mencoba thousand islands untuk dressing nya. Ups! mengingatkan kembali salad dressing kesukaan saya. Entah kenapa dari beberapa salad dressing, saya selalu mengambil thousand islands di banyak kesempatan yang ada.
[caption id="attachment_361957" align="aligncenter" width="519" caption="Suasana pengaturan di Restaurant Krakatau (doc:pribadi) "]
[caption id="attachment_361962" align="aligncenter" width="524" caption="Inilah porsi Salad dan buah yang sempat saya abadikan (doc:pribadi)"]
[caption id="attachment_361964" align="aligncenter" width="514" caption="Tak lupa saya juga mencicipi Bakso yang ada (doc: pribadi)"]
[caption id="attachment_361965" align="aligncenter" width="520" caption="Sedikit penyegar kerongkongan dengan meminum es campur (doc: pribadi)"]
Sebelum kami melanjutkan perjalanan ke check point 3, ada sedikit share dari pihak Hotel Santika yang diwakili oleh Bapak Ridwan, Assisten Food and Beverage yang menjelaskan serba sedikit tentang menu yang disajikan oleh Cheft terbaik Santika dan bagaimana Hotel Santika menyiasati dengan kenaikan harga BBM. Pada saat yang sama, pemerintah melarang pegawai pemerintah untuk mengadakan rapat/meeting di hotel. Praktis ada penurunan yang tajam dengan adanya peraturan baru itu. Tapi pihak Hotel Santika, tidak menaikkan harga makanan yang ditawarkan di Restaurant.
[caption id="attachment_361951" align="aligncenter" width="526" caption="Bapak Ridwan, Asisten Food and Beverage sedang menjelaskan serba sedikit tentang program yang dimiliki oleh Hotel Santika (doc: Babeh Hilmi)"]
Tak terasa tibalah saatnya kami melanjutkan ke etape 3. Namun untuk Tantangan Hemat ini, kami tidak dianjurkan untuk menggunakan jalur tol, melainkan harus melalui jalur dalam kota, yang semua peserta sudah bisa menebak bagaimana kemacetan yang bakal terjadi. Untuk etape ke3 ini, kami akan kembali ke tempat awal dimana kami berkumpul semula, yaitu Bentara Budaya Jakarta (BBJ) atau pulang ke gedung Kompas.
Jalanan yang harus ditelusuri adalah dengan menyusuri pinggiran melalui Jl. TB Simatupang menuju Lebak Bulus - Pondok Indah, terus berbelok ke Pondok Indah Mall dan terus nyusuri jalan Sutan Iskandar Muda hingga Palmerah. Jalur ini memang biasanya macet di hari kerja, yang dimulai dari perempatan Pasar Rebo, Ragunan, area Lebak Bulus dan daerah di sekitar Pondok Indah Mall. Sempat juga perjalanan kami ini lewat jalan di depan rumah, Tanjung Barat. Sayangnya saya tidak bisa turun disini karena Tantangan Hemat nya belum selesai. Maka saya pun harus kembali ke Palmerah, tempat check point terakhir.
Jadi inilah tantangan terberat dalam menjawab Tantangan Hemat Datsun Go+ Panca. Untunglah di beberapa persimpangan, kemacetan yang terjadi tidak terlalu parah, sehingga kami bisa sampai ke check point sesuai dengan perkiraan semula. Bahkan kemacetan yang terjadi boleh dibilang masih dalam tingkat kewajaran.
Akhirnya, kami pun tiba di Palmerah, dimana Kantor Kompasiana bermarkas disana. Menuju Etape ke3 inilah Datsun Go+ Panca benar-benar diuji kemampuan dan ketahanan hematnya dalam penggunaan bahan bakar. Kendaraan dengan mesin 1.2 liter dan transmisi manual 5, terbukti memang hemat, karena mampu menjangkau lebih dari 20 km per satu liter. Bukan Datsun namanya kalau tidak bisa irit. Beruntunglah sesampainya kami di Palmerah, Datsun Go+ Panca yang kami gunakan, berhasil masuk dalam peringkat 2, kalah satu angka dari peringkat pertama yang berhasil mencatat 17,3 Kpl.
Jadi Datsun memang terbukti bisa dipakai untuk daerah perkotaan dengan hiruk pikuk kemacetan, tapi tetap hemat bahan bakar. Harganya pun sangat terjangkau dan didukung dengan jaringan service di seluruh Indonesia, karena produknya masih satu atap dengan Nissan.
[caption id="attachment_361948" align="aligncenter" width="528" caption="Saat santai sambil menunggu pembagian hadiah untuk peringkat 1,2,3 (doc: pribadi)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H