Salam kenal dan hangat untuk semuanya...
Ini adalah tulisan pertamaku dalam kompasiana, sejak bergabung kemarin tepatnya 10 Februari 2011. Omaku, "Oma ENI KUNAENI", yang mengajakku untuk bergabung menjadi anggota Kompasiana, karena beliau sangat hafal dengan hobiku yang sangat gemar sekali membaca dan menulis.
Aku sangat senang membaca sejak duduk di bangku SD. Bacaan pertama yang menarik hatiku, bahkan mungkin awal dari sebuah hobiku, adalah sebuah buku komik yang mungkin dianggap orang-orang dewasa adalah bacaan yang sangat-sangat biasa atau mungkin tidak penting, tapi bagiku sangatlah luar biasa, yaitu komik "PETRUK". Harganya yang murah meriah, serta banyak dijual pedagang mainan anak keliling, membuatku tidak pernah ketinggalan untuk memburu judul-judul baru yang belum aku baca. Bukan hanya kisah-kisahnya saja yang menarik tapi juga gambar-gambarnya, dan halamannya juga tidak tebal, sekitar 10-15 halaman. Bagi aku yang saat itu masih berumur 7 tahun, buku komik Petruk begitu sangat menarik. Mungkin bukan hanya aku saja, tapi teman-teman sekolahku, teman mainku di rumah, serta teman-temanku lainnya. Dan sejak saat itu aku mulai gemar membaca. Dan saat aku sudah sangat lancar membaca dengan cepat, tepatnya kelas 3 SD, bukan hanya komik, aku pun mulai menyukai macam-macam buku dongeng. Dan saat aku kelas 5 SD, aku mulai menyukai pelajaran IPA yang membahas tentang "TATA SURYA". Semua buku yang membahas tentang TATA SURYA, pasti akan aku lahap habis. Entah itu dalam buku pelajaran, ensklopedia, majalah, Koran, apapun yang berkaitan dengan TATA SURYA, pasti akan aku baca. Hingga aku berangan-angan untuk menjadi seorang ASTRONOT. Dan itu menjadi motivasi untukku dengan belajar tekun, untuk meraih impianku menjadi seorang ASTRONOT. Hanya saja saat ini, impian itu hanya aku anggap sebagai angan-angan dimasa kecil. Karena begitu aku tahu kalau untuk menjadi seorang Astronot tidaklah mudah. Apalagi untuk menempuh pendidikan tersebut, hanya ada di luar negri dan pastinya membutuhkan biaya yang tidaklah sedikit. Akupun mengurungkan niatku. Aku sangat memahami ekonomi keluargaku, dimana Ayahku hanyalah seorang wiraswastawan kecil.
Dan tepatnya saat kelas 2 SMP, aku mulai tertarik dengan "MENULIS", itu semua berawal saat teman satu bangkuku menulis sebuah kenario dari sebuah film yang sangat tenar pada waktu itu. Aku masih ingat judulnya "ADA APA DENGAN CINTA", film itu begitu buming sekali dibicarakan oleh semua orang. Hanya saja, aku yang sejak kelas 1 SMP dimasukkan Ayahku ke pesantren, sangat tidak mengetahui film-film baru. Karena aku dan teman-temanku yang lain dilarang untuk menonton TV, kecuali jika kami sedang libur sekolah. Teman satu bangku ku yang kebetulan pulang ke rumahnya selama satu minggu karena sakit, sangat ingin berbagi cerita tentang film yang telah iya tonton. Dan ia pun berinisiatif untuk menulisnya dalam sebuah buku tulis bergaris, dengan jenis tulisan scenario (saat itu aku belum mengenal jenis-jenis tulisan). ketertarikanku dengan cerita "ADA APA DENGAN CINTA?", membuatku berinisiatif membuat cerita karanganku sendiri. Awalnya aku hanya menulis cerita khayalanku pada garis besarnya saja, dan untuk menguraikan ceritanya hanya melalui lisan dengan bercerita pada teman satu kamarku "De'sum" (orang yang paling antusias dan setia mendengarkan cerita-cerita yang baru ku buat) setiap jam tidur. Makanya tak heran jika kami berdua sering mendapat teguran dari keamanan, karena masih mengobrol saat jam tidur. Bukan hanya itu kami juga mendapat peringatan keras untuk tidak lagi begadang di waktu jam tidur. Akhirnya aku pun bernisiatif untuk menguraikannya dalam sebuah tulisan, yang begitu aku baca lagi saat lulus SMA, benar-benar mengundang gelagak tawa. Karena jujur bukan hanya tulisanku saja yang seperti ceker bebek, tapi juga jenis penulisan yang campur aduk seperti gado-gado (scenario bukan, novel juga bukan). Karena aku baru mengerti tentang penulisan scenario, cerpen, novel, sinopsis, serta artikel, itu saat aku kelas 3 SMA.
Beberapa tulisan telah aku buat. Hanya saja aku belum, bahkan tidak berani untuk mempublikasikannya. Karena rasa percaya diri yang sangat kurang aku miliki. Apalagi aku hanya belajar ortodidak dengan membaca buku-buku karangan orang lain. Dan sama sekali tidak pernah mengikuti kursus menulis apapun.
Semoga dengan bergabungnya aku di kompasiana ini, membuat rasa percaya diriku semakin besar untuk mempublikasikan tulisanku. Dan aku sangat membutuhkan kritikan serta saran dari semua orang tentang tulisanku. Karena impian terbesarku saat ini adalah menjadi seorang PENULIS. Dan aku sangat senang sekali jika tulisanku bisa memuaskan hati sang pembaca. Membuat orang senang dengan sebuah tulisan, adalah impianku. ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H