Mohon tunggu...
Nunung Muhayatun
Nunung Muhayatun Mohon Tunggu... -

Berilmu untuk beramal dan Beramal dengan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Ibu

21 Mei 2016   01:46 Diperbarui: 21 Mei 2016   02:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat ku mengenang dirimu

 Masih terngiang lembutnya petuahmu

 Terasa hangatnya kasihmu

 Peluh keringat perjuanganmu

 Doa dan kesabaranmu

 Sosokmu masih terukir dihatiku

 Kapal berpindah laut masih di situ

 Zaman berubah hatiku masih padamu

 Kesudahan hidup kematian yang pasti

 Kepergian yang kutangisi hingga kini

 Ada tugas belum selesai

 Ada hajat belum tertunai

 Ada budi belum terbalasi

 Bagai hutang yang belum dilunasi

 Terlalu banyak yang kuterima

 Terlalu sedikit yang sempat kuberi

 Tak ada lagi bukti bakti untukmu

 Terputus sudah semua pengabdian

 Hanya penggalan doa disetiap lima waktuku

 Ku kirim sebagai teman

 Menjadi sinar dalam gelapmu

 Ampunan untuk setiap dosa kekhilafan

 Jalan menuju ridlo Tuhanmu

 Berbuah surga di akhir perjalanan

 Hanya Untukmu Ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun