Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sudah sering kita dengar selama ini. Tapi kalau yang ini, adalah PLTA ukuran mikro alias mini. Teknologi microhydro ini prinsip kerjanya sama dengan PLTA, yaitu dengan memanfaatkan arus dan tekanan air untuk menggerakkan turbin. Turbin tersebut diletakkan di daerah yang dialiri air sungai, dan akan merubah energi air menjadi energi listrik melalui suatu alat pembangkit (semacam generator).
Teknologi PLTMH (PLT Mikro Hidro) ini merupakan alternatif yang sangat menarik untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan energi yang berkelanjutan, yaitu air. Arus listrik yang dihasilkan tergantung dari kekuatan arus air dan ketinggian jatuhnya air yang memutar turbin, makin tinggi dan deras, makin besar listrik yang dihasilkan. Jadi tergantung pada musim juga, pada saat kemarau maka listrik yang dihasilkan otomatis akan berkurang.
Selain itu juga tergantung pada jarak dari pembangkit ke rumah-rumah yang akan dialiri listrik, makin dekat jaraknya, makin bagus kualitas listrik yang dihasilkan.
Biaya yang dibutuhkan untuk membuat teknologi micro hydro ini setahu saya sih memang tergolong masih relatif mahal, mungkin sekitar 100jt-an untuk dapat menghasilkan listrik bagi 20-an rumah (menurut informasi yang saya dapatkan dari rekan yang kebetulan pernah mengerjakan proyek ini di suatu desa di Jawa Timur).
Mungkin pemerintah dapat melihat urgensi pemakaian sumber energi alternatif ini untuk dapat menghemat pemakaian energi-tak-tergantikan dan menghindarkan Indonesia dari krisis energi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H