[caption id="attachment_247394" align="aligncenter" width="300" caption="di depan poster coboy junior the movie"][/caption] Kalau boleh memilih, saya maunya nonton Fast & Furious 6 atau minimal Sang Kiai lah. Namun, berhubung punya anak lanang, yang dibilang ABG belum tepat, dibilang anak kecil, udah ga anak-anak lagi, pilihan quality time kali ini diputuskan menonton film “Coboy Junior the Movie”.
Ya, euphoria boy band remaja nanggung ini memang tidak saja membidik remaja-remaja ABG usia sekolah menengah pertama, tapi juga anak-anak balita (bawah lima tahun) juga terkena setrum coboy junior. Dengan lagu-lagunya yang cukup enak didengar dan mudah diingat, maka tak pelak dimana-mana akan mudah ditemukan anak-anak menyanyikan lagu-lagu mereka. Yang saya sering dengar itu lagu yang berjudul “eeaaaa” dan “kamu”.
Keberhasilan dan ketenaran boyband remaja ini membawa mereka ke pembuatan film yang memang secara umum berkisah tentang awal mula terbentuknya boyband tersebut hingga perjuangan mencapai predikat terbaik.
Awalnya sempat pesimis ketika film dibuka dengan ‘wawancara’ dari personil coboy junior. Jadi berkesan film dokumenter gitu. Tapi ternyata, sang sutradara cukup ciamik mengarahkan film yang semi otobiografi ini menjadi tontonan yang ringan, renyah, namun menyenangkan.
Jalan ceritanya sebenarnya sangat standar dan umum banget. Tentang kisah perjuangan dan perjalanan boy band coboy junior, termasuk kerikil-kerikil permasalahan yang dihadapi masing-masing personilnya: Kiki, Iqbal, Aldi, dan Babas. Tapi dengan pengambilan gambar dengan system dua kamera atau dua angle (sisi), suguhan film ini tampak berbeda.
Yang tak kalah serunya adalah suguhan music, lagu dan tari yang hampir mewarnai tujuh puluh lima persen jalan cerita di film tersebut, membuat penonton terhibur. Tentu sajian utamanya adalah lagu-lagu hits coboy junior. Namun, tak sedikit lagu lawas yang juga cukup akrab di telinga para pecinta music Indonesia diperdengarkan dengan aransemen music yang baru dan berbeda. They’re awesome! Mulai dari lagu chaiya-nya Bollywood, bujangannya Koes Plus, Bebas-nya Iwa K, Tak Gendong-nya Mbah Surip, dan masih banyak lagi. Aransemen lagu yang ngebeat sangata cocok untuk mengiringi dance-dance cantik dari para kelompok music yang tampil di film tersebut.
Satu lagi yang tak kalah menarik. Di film ini disisipkan kata-kata motivasi dan mutiara yang mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan nasehat bijak tanpa terkesan menggurui. Tentang pentingnya bekerja keras untuk meraih mimpi, tentang lakukan yang terbaik karena kita yakin bisa, tentang kekuatan doa dan restu orang tua, tentang ibadah sholat yang tetap nomor satu (bagi muslim tentunya). Satu kata motivasi yang paling saya suka adalah “ketika sesuatu dimulai dengan cara yang salah, maka hasilnya pun tidak akan baik”. Kata-kata indah ini tidak saja berlaku untuk anak-anak yang memang menjadi bidikan utama film ini, tapi juga sangat tepat disampaikan ke orang-orang dewasa yang ikut menikmatinya.
Ah, hampir saya lupa. Guyonan yang disajikan cukup membuat kami tersenyum, tertawa dan mengangguk-anggukkan kepala. Satu yang baru yang saya dapat ketika Kiki bilang “terus, gw harus bilang WOW, gitu?” Dibalas oleh Iqbal “Gak, Bang! Harus mulai dari Alif, Ba, Ta, Tsa….dst. baru ke Waw!” Kocak…….:D
Intinya, ini film recommended buat ditonton. Menghibur! Dengan cerita yang ringan, full lagu, music dan dance, plus guyonan-guyonan segarnya. Dan pastinya penonton yang dibidik adalah anak-anak hingga remaja tanggung. Dan yang namanya penonton anak-anak, pastinya orang tua akan mendampingi. Inilah kekuatan cerdas dari film ini. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Anaknya nonton, orang tuanya pasti mendampingi.
Well Done, Coboy Junior!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H