Mohon tunggu...
Nunung Nuraida
Nunung Nuraida Mohon Tunggu... profesional -

teacher, English, novel, x-files, Rayhan \r\n\r\nhttp://nunungnuraida.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Capaian BUKAN Target; Konsekuensi BUKAN Hukuman

4 November 2012   14:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:59 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah anak adalah masalah orang tua. Tentu saja pernyataan ini berlaku untuk masalah yang ansi, bukan tentang pertumbuhan badan seperti merangkak hingga berjalan, dll.

Masalah anak itu harus dilihat bagaimana orang tua menanggapi masalah yang ada. Apakah dengan santai, marah, tegang, serius atau berimbang.

Contoh kasus: Anak tidak mau sekolah

Jika kita paksakan, maka 20% masalah selesai, tetapi 80%nya masalah tersimpan dan entah kapan bisa diselesaikan secara tuntas.

Dalam perkembangannya, kita sering mendengar ungkapan "kata mama, kata bunda, kata guru". Kata-kata itu merupakan kata yang muncul pada anak-anak usia SD, sehingga bayangkan betapa orang-orang terdekat itulah yang melekat di dalam diri mereka.

Untuk anak usia SMP, akan muncul "kata temanku", maka betapa teman menjadi orang terdekat yang paling sering didengar dan jadi panutan anak-anak remaja kita.

SMA? tentu lebih banyak lagi.

Kata kunci yang baik dalam mendidik anak adalah dengan menggunakan kata CAPAIAN, bukan TARGET. Dengan kata kunci capaian tersebut, kita sudah mengira-ngira kondisi sekarang bagaimana dan kita berusaha untuk menstimulasinya untuk di masa depan. Beda dengan target yang merupakan capaian yang kita buat dan anak harus mengikutinya (dengan tanpa memperhatikan) kondisi si anak sendiri.

Jika dirumuskan, kata capaian mengandung makna sekarang untuk mencapai yang masa depan.

Misalnya: anak dengan tinggi badan 110 cm tidak mungkin diberikan target melempar bola setinggi 2 meter (ketinggian)

Guru harus bisa berusaha membuat satu lesson plan untuk sejumlah anak, tetapi harus disesuaikan dengan CAPAIAN si anak tersebut. Misalnya materi hitungan. Bagi anak tertentu, angka yang digunakan baru sebatas angka 1-10. Namun, untuk anak yang kemampuannya lebih, bisa menggunakan angka 11-20 atau bahkan lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun