Mohon tunggu...
Nunung Nuraida
Nunung Nuraida Mohon Tunggu... profesional -

teacher, English, novel, x-files, Rayhan \r\n\r\nhttp://nunungnuraida.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu Paling Cantik di Malam Hari

1 Agustus 2012   13:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:21 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan, aku cemburu

Jika Kau bertanya padaku, "siapa yang kau cemburui duhai hambaKu?"

Bolehkah aku menjawab, "Kau, Tuhan."

Ya, aku cemburu padaMu

Aku tahu...

Tak sepantasnya aku bicara begitu

Kau memang memiliki segalanya

Semua yang ada di bumi

Segala yang ada di langit

Bahkan hingga lapisan bumi terdalam

dan lapisan langit ke tujuh

Semua milikMu


Tapi tidak, Tuhan

Bukan itu

Aku tidak cemburu karena itu

Aku tidak cemburu karena Kau memiliki segalanya

Aku hanya cemburu karena satu hal saja

Kau memiliki kecantikan paling cantik kekasih hatiku

Kau tahu, Tuhan?

Setiap malam aku memandanginya

Kekasihku yang tertidur lelap

Begitu tenang

Begitu indah

Dan tentu saja, begitu cantik

Bahkan bisa aku bilang

Dia paling cantik di saat tidur

Di saat ruhnya ada di dekapanMu

Di saat jiwanya kembali bersamaMu

Walaupun untuk beberapa saat


Ya, Tuhan

Aku sangat cemburu padaMu

Yang mampu memiliki kecantikan paling cantik

yang dimiliki pasangan hidupku

Aku tak mampu menggapainya

Ia menampakkan kecantikannya yang paling cantik

hanya untukMu

Ia persembahkan ketenangan jiwanya yang paling tenang

hanya bagiMu

Ia memang cantik ketika ia terjaga

Ia selalu terlihat cantik di mata hamba

Ia akan tambah cantik dengan cemburunya padaku

Namun, tetap saja

Ia paling cantik ketika diperaduanMu


Wajar kan jika aku cemburu padaMu, Tuhan?

~ 1 Agustus 2012 ~

By Nunung Nuraida

(Puisi ini terinspirasi oleh satu ucapan tokoh Azam yang ada di sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 6 "Kamu paling cantik ketika tidur")

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun