Terlihat dari kejauhan
Sebuah kardus bekas mie instan
Dengan temaram cahaya lampu
Kotak itu menjadi ranjang kecilnya
Pandangan mendekatTak terasa air mata sudah berkumpul
Memburamkan penglihatanku
Yang tertuju ke balik kardus kecil itu
Ya, di sana
Di kardus bekas itu
Terbaring seorang bayi mungil
Diam tak berdaya
Tuhan telah mengambilnya kembaliDari dekapan sang bunda
Yang terbaring di sampingnya
Ia tak mampu bertahan
Tanpa tempurung kepalanya
Yang entah kenapa
Tak berkembang dengan sempurna
Ini bukan maunyaBukan juga mau sang ayah bunda
Allah menakdirkannya
Pasti dengan hikmah dibalik semuanya
Mungkin inilah yang terbaik
Baginya, yang diberi nama Apriliani
Pastinya ini yang terbaik pula
Bagi mereka, orang tuanya
Ini menjadi satu pelajaranBerharga tentang hidup
Tentang menjaga janin sehat
Dimulai dari kandungan
Ini tentang cinta
dan ujian Sang Maha Pencipta
bagi hamba-Nya
yang bertaqwa
Ini tentang kesabarandan keikhlasan
dengan cobaan dan ujian
dari Sang Pemilik Kerajaan alam semesta
~Doa kami untuk ananda Apriliani yang hanya bertahan hidup selama 5 hari ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H