Lalu, jika sudah seperti ini, apakah pendidikan di Indonesia sudah tidak lagi ada artinya? Untuk apa belajar susah payah selama tiga tahun jika kelulusan terbesar ditentukan dari hasil ujian tiga atau enam mata pelajaran saja? Tentunya sangatlah tidak arif dan bijaksana. Entahlah, apa yang dicari dari Ujian Nasional itu. Yang pasti kemurnian nilai dan kejujuran sudah terkikis karenanya. Mungkin harus benar-benar dicari cara lain untuk bisa mengevaluasi hasil proses belajar yang bersih dan bebas dari unsur kecurangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H