Tanpa banyak kata si ayah pun berpindah duduk. Semakin tampak kebingungan yang terpasang di wajah Putri kecil. Akhirnya sang bunda pun mengajaknya keluar ruangan.
Putri bingung ya? Kenapa kakak panggil ayah ke ayah Putri?
Iya, Bun. Kan seharusnya yang manggil ayah itu anaknya. Dan anak ayah kan aku dan dede.
Oke, sekarang bunda ceritain ya? Putri mau dengerin cerita bunda kan?
Akhirnya sang bunda pun menceritakan kisah yang mungkin belum mampu diterima oleh pemikiran anak seusia Putri. Dengan agak deg-degan, sang bunda berkisah bahwa sebelum ia menikah dengan ayahnya, ayah sudah memiliki putra dan putri dari pernikahannya yang pertama. Jadi sebelum si ayah menikah dengannya, ia pernah menikah namun akhirnya bercerai. Anak-anaknya ikut dengan istri ayah yang pertama. Nah, makanya kakak panggil ayah ke ayah Putri karena memang kakak anaknya ayah, dari istri pertama ayah. Tapi sekarang sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi antara ayah sama ibunya kakak.
Putri pun mengangguk-anggukkan kepala tanda ia memahami cerita bundanya.
Oh, gitu ya, Bun. Putri ngerti sekarang.
Bagaimana perasaan putri sekarang? Putri bisa terima?
Baik-baik aja. Ya, mau gimana lagi? Kan sudah terjadi.