Mohon tunggu...
Nunung Kusumawati
Nunung Kusumawati Mohon Tunggu... Guru - Aktivitas sehari-hari sebagai pengajar SMA di Semarang

Penyuka seni, filsafat, dan berpikir bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bangga Jadi Wali Kelas RADASI

24 Juni 2024   01:09 Diperbarui: 24 Juni 2024   20:59 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 21 Juli 2023. "Assalaamu'alaikum gaes, alhamdulillah kita jadi satu keluarga nih, X-2 di SMA Islam Hidayatullah. Oh ya, kenalkan, saya Mem Nunung yang nanti akan jadi wali kelas kalian  di kelas X-2. Salam kenal yaaa." Selanjutnya setelah menulis prolog, otakku sibuk memerintahkan jari-jariku melanjutkan mengetik beberapa pesan penting yang aku share di grup WhatsApp yang baru saja aku buat. Jari-jariku mengetik lagi.  "Now, please kalian bisa ngenalin diri kalian ya, tulis nama dan asal SMP." Ya, aku masih ingat, Rashifa, yang pertama kali mengenalkan diri di grup WhatsApp saat itu, kemudian dilanjutkan dengan siswa yang lain. Alhamdulillah, hari pertama tugasku menjadi wali kelas X-2, done. Membuat grup di WhatsApp, mengenalkan diri, serta menyampaikan beberapa pengumuman penting untuk siswa baru. Meski komunikasi baru lewat WhatsApp, namun aku merasakan ada atmosfir positif di grup chat tersebut.

24 Juli 2023. Pagi itu, selepas upacara bendera di sekolah, aku sebagai wali kelas dan temenku, Pak Nanang sebagai pendamping wali kelas  bergegas  masuk kelas. Ingin segera kenal murid-muridku di X-2.  Kulangkahkan kakiku memasuki ruang kelas, kulihat mereka menyunggingkan senyum menyambutku dan Pak Nanang. Ada yang masih malu-malu tapi ada pula yang tampak  masih galau. Ah, aku paham betul perasaan mereka. Memang tidak mudah bagi mereka untuk cepat beradaptasi dengan teman-teman barunya. Meskipun ada pula yang sudah saling kenal, namun menjadi siswa baru di lingkungan baru, tentu perlu waktu untuk bisa menyamankan diri. 

"Anak-anak, seperti yang Mem sampaikan di group WhatsApp..." bla bla bla... Aku dan Pak Nanang pun memperkenalkan diri lagi, dan  anak-anak pun memperkenalkan diri mereka satu per satu. Senang rasanya, suasana menjadi cair karena sudah saling kenal.  Berikutnya kami pun menyampaikan beberapa materi, seperti motivasi dan pembentukan struktur kelas diselingi dengan menonton video dan game. Setelah itu mereka melanjutkan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di luar kelas.

*****

Malam ini, saat aku mengetik tulisan ini, mengingat masa-masa itu, satu tahun lalu, aku jadi senyum-senyum sendiri. Senang dan bersyukur kepada Allah, aku ditakdirkan menjadi guru yang bertemu siswa setiap hari dan membersamai anak-anak RADASI satu tahun ini. Oh ya, RADASI itu adalah nama sebutan mereka, akronim dari Rajin dan Berprestasi. Sebuah nama sekaligus doa  yang mereka ciptakan untuk mereka sendiri . RADASI terdiri dari 33 siswa yang luar biasa dan  beragam. Ada yang lucu, aktif, banyak ide, usil, kreatif, dan macem-macem lah pokoknya, hehe. Untuk itu, tantangan menjadi wali kelas RADASI adalah bagaimana "mengorkestrasi"  berbagai keunikan karakter dan latar belakang mereka sehingga menjadi padu dan harmoni. Kuncinya adalah menciptakan kenyamanan, ya, suasana harus nyaman. Hal inilah yang menjadi perhatian utamaku selanjutnya. Memahami bahwa setiap orang adalah unik, berbeda, tidak ada yang seratus persen sama. Oleh karena itu, dengan senang hati selalu kusampaikan agar mereka saling respect, memahami, bahkan berempati kepada teman-temannya.  Aku tidak bosan untuk selalu "mengampanyekan" ini kepada mereka. 

Selama satu tahun ini RADASI juga banyak meraih prestasi dalam mengikuti kompetisi yang diselenggarakan sekolah. Selain prestasi dan kekompakan,  RADASI memiliki support system keren yaitu  ayah bunda hebat yang  mendukung dan membimbing mereka. Support orang tua adalah energi yang berdampak positif bagi RADASI. Dengan demikian tidak mustahil jika RADASI sering memenangkan lomba-lomba. Terima kasih ya Ayah Bunda, sungguh sinergi positif ini akan berdampak hebat untuk anak-anak. Mereka pasti bangga memiliki orang tua yang memahami dan mendukung proses "belajar" mereka. 

Hi, RADASI, you are the best! Selanjutnya, tunggu apa lagi, RAJIN-lah dan BERPRESTASI-lah. Yuk gercep, dirikan salatmu, buang malasmu, raih mimpimu! 

Gaes, Thanks ya, kalian telah mengguratkan merah, hijau, kuning, biru yang indah dalam perjalanan hidupku.


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun