Mohon tunggu...
Nunuk Cita
Nunuk Cita Mohon Tunggu... -

pembelajar dan menyukai fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sayap Kupu-kupu

18 September 2017   21:29 Diperbarui: 18 September 2017   21:34 13569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay

Sofia

Kau terkejut, tiba-tiba saja tumbuh sayap di punggungmu. Tipis, halus, dan transparan. Terlihat rapuh namun kuat. Lalu kau mencoba kepakkan perlahan, sayap barumu.

Begitu indah dengan warna hitam bercorak biru terang.

Kau tertawa bahagia, lalu mencoba untuk terbang. Terbang tinggi lalu menukik ke bawah, berputar-putar, tak jauh dari rumah. Membuang jenuh yang mengepung batinmu.

Memejamkan mata, menikmati angin yang menerpa seraut wajah lelah.

Layaknya seekor kupu-kupu, meskipun terbang tinggi tapi tak pernah jauh dari bunga. Kau hanya terbang kian kemari.

Menikmati sedikit waktu, sebelum sayapmu koyak dan lepas.

===

Cermin di Dinding

Jika kalian mengira, dia akan terjatuh. Lalu terbangun dari mimpi tidurnya. Kalian salah. Dia hanya sedang berkhayal menjelma menjadi kupu-kupu.

Mencoba melepaskan lelah yang mencengkeram batinnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun