Kesempatan untuk belajar online akhirnya hadir di Indonesia, setelah beberapa kali mengikuti pembelajaran kursus online di MOOCs (Massive Online Open Courses) dari luar negeri, saya berharap sekali ada MOOCs lokal berbahasa Indonesia yang pastinya akan lebih mudah saya pahami. Makanya saya excited sekali saat mendengar ada satu MOOCs Indonesia yang di luncurkan belum lama ini yaitu IndonesiaX.
IndonesiaX adalah nama produk dari PT Education Technology Indonesia (ETI) dengan moto ‘Enriching Lives Through Education’. Bekerjasama dengan institusi ternama di Indonesia, seperti universitas dan perusahaan terbaik, menawarkan MOOCs menarik di situs IndonesiaX, dengan tujuan membantu mengedukasi pemimpin masa depan Indonesia.
Sebuah flatform edukasi online yang di kembangkan oleh organisasi non profit, yang besar dan terbuka, menawarkan berbagai macam program pendidkan dan edukasi online menarik dari dosen perguruan tinggi terbaik serta manajemen eksekutif perusahaan ternama baik di dalam maupun luar negeri.
Dari pengalaman belajar online seperti IndonesiaX, saya dapati bahwa perkembangan belajar dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju, menggunakan cara-cara inovatif mampu memenuhi keinginan dan kebutuhan belajar bagi setiap orang, yang tak berbatas jarak, ruang dan waktu, tidak terkecuali saya yang notabene ibu rumah tangga.
Menyadari keterbatasan wawasan dan keilmuan sebagai seorang ibu yang mendidik anak-anak di tengah kemajuan teknologi, di era gadget dan sosial media serta informasi yang melimpah ruah, apalagi dengan latar belakang pendidikan yang pas-pasan, edukasi online seperti ini adalah jawaban dari segala kerisauan saya.
Terlebih saat membaca buku karya Prof. Rhenald Kasali "Self Driving Menjadi Driver Atau Passanger?" terbersit di benak saya "...jangan-jangan saya sedang membesarkan generasi passanger..." yang terpaku hanya pada nilai ujian serta berbagai tuntutan formalitas belajar di sekolah setiap hari. Pendidikan yang hanya memindahkan isi buku kepada kertas, kertas kepada buku, hanya melalui otak saja tanpa melatih mereka untuk berpikir kreatif, cerdas dan terarah layaknya seorang "driver" dengan tujuan yang jelas. Sekian hari membaca buku itu membuat saya tersadar, sebagai ibu saya harus mengubah pola berpikir saya soal mendidik anak.
Dan ternyata untuk mengimplementasikan isi buku ini dalam keseharian dengan hanya membaca saja tidak cukup, namun begitu mengetahui IndonesiaX membuka kelas yang bekerjasama dengan Rumah Perubahan dengan topik Self Driving Menjadi Driver Atau Passanger? tanpa berpikir panjang saya langsung mendaftar kelas ini.
Sebelum memulai program kelas ini, sebenarnya saya telah terlebih dahulu mendaftar program kelas Public Speaking dari Universitas Terbuka, di IndonesiaX pilihan program yang bisa di ambil memang beragam, jadi bisa di pilih mana yang pas dengan minat atau pilih yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang ingin atau lebih di kuasai.
Kursus Self Driving yang sedang saya ikuti saat ini sedang memasuki minggu kelima, dan sebentar lagi akan segera selesai, setelah mengikuti serangkaian kuis yang mengukur sejauh mana pemahaman akan materi yang di sajikan, harapan saya bisa benar-benar mempraktikkan apa yang sudah di pelajari di kelas ini, dalam keseharian terutama dalam mendidik anak-anak di rumah.
setelah kelas ini selesai, ada beberapa pilihan kelas yang lain sangat menarik dan ingin saya ikuti. Untuk belajar di IndonesiaX, yang benar-benar di butuhkan hanya keinginan belajar, kemauan meluangkan waktu, dan niat yang konsisten, kursus online ini gratis, proses sign in nya sangat mudah, semudah membuat akun email, tidak memerlukan persyaratan khusus apapun, hanya perlu membuat akun, pilih kelas yang ingin di ikuti, kemudian pelajari materi yang di sajikan yang sudah tersedia dalam bentuk makalah atau video, tersedia juga forum untuk berinteraksi, diskusi, tanya jawab untuk memudahkan proses belajar, selain juga sangat baik untuk menambah jejaring pertemanan yang lebih bermanfaat.
Kita tak perlu heran kalau masih melihat banyak orang pintar, otaknya cerdas, namun miskin moral dan budi pekerti. Mungkin waktu belajarnya tersita untuk menghafal ilmu-ilmu “penting” lainnya. Keselarasan antara pendidikan di sekolah dengan nilai-nilai yang ditanamkan di rumah dan masyarakat tidak berkolaborasi dengan sempurna. Selama ini pendidikan yang berlangsung umumnya hanya berorientasi pada mata pelajaran umum dan itu-itu saja, sementara tantangan di luar sana menuntut pengetahuan di berbagai bidang terutama teknologi informasi , tehnik, skill, pemasaran , sumber daya manusia, keuangan dan lainnya dan yang tidak kalah penting juga karakter, kepribadian dan mental.
Umumnya orang akan berhenti belajar setelah jenjang pendidikan yang di inginkan terpenuhi, tanpa berpikir untuk terus meng "upgrade" diri, wawasan dan ilmu pengetahuannya, merasa sudah cukup puas dan bangga dengan apa yang sudah di pelajari.
Memanfaatkan IndonesiaX sebagai salah satu sarana edukasi belajar adalah satu alat untuk meningkatkan kemampuan dan skill dari waktu ke waktu, yang selayaknya selalu di jadikan kebutuhan, kebutuhan akan keinginan untuk terus belajar menjadi lebih baik, bukankah belajar adalah satu kewajiban, yang baru akan berakhir ketika hayat sudah tidak di kandung badan.
Mari terus belajar, bersama IndonesiaX, kita bisa mewujudkan Indonesia yang cerdas, berkualitas, dan berkarakter yang siap berkompetisi di tengah arus perubahan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H