Enrico diciptakan sebagai tokoh yang memahami boundaries dan sangat menghormati privasi orang lain, tidak terkecuali privasi anaknya, Bella (Dannia Salsabilla), sedangkan Tomo diciptakan sebagai tokoh yang mendukung Enrico membangun narasi itu ketika terjadi ledakan-ledakan akibat permainan Buka Isi Ponsel yang diusulkan Eva (Nadine Alexandra), istri Enrico, setelah menyantap menu appetizer atau pembuka.
Enrico dan Eva mengadakan makan malam sebagai bentuk syukuran atas rumah baru mereka. Mereka mengundang kelima sahabatnya, yaitu Tomo, Anjas (Denny Sumargo) dan Keisha (Jessica Mila), Wisnu (Adipati Dolken) dan Imelda (Clara Bernadeth), di rumah baru mereka.
Suasana makan malam itu meriah dan hangat sampai ide permainan Eva terwujud yaitu ketujuh orang di meja makan itu mengetahui setiap notifikasi di ponsel masing-masing yang telah dikumpulkan di tengah meja makan.
Ledakan pertama terjadi pada pasangan suami-istri Anjas dan Keisha akibat notifikasi pesan seks dan telepon rayuan seorang perempuan dengan nomor yang tidak disimpan di ponsel Anjas.
Sebelum melihat ledakan berikutnya, kita diperlihatkan ketakutan Wisnu yang menyimpan rapat-rapat kehidupan rahasia di ponsel dari istrinya, Imelda, lalu ledakan terjadi secara bergilir dan tidak ada satu tokoh pun yang bisa menghindari ledakan dari notifikasi ponsel sehingga kekacauan atau bahkan layak disebut sebagai kehancuran pun terjadi di meja makan, malam itu.
Tidak ada satu tokoh pun yang bisa menghindari ledakan dari notifikasi ponsel karena permainan Buka Isi Ponsel berjalan mengikuti notifikasi masuk di ponsel yang mungkin berakhir ketika menu dessert atau penutup habis, tetapi konflik cerita memuncak atau ledakan-ledakan dari notifikasi dialami semua tokoh sebelum sampai pada menu penutup.
Masalah atau bahkan aib setiap orang di meja makan itu terkuak satu per satu, seperti masalah perselingkuhan, investasi bodong, serta orientasi dan fantasi seks. Konflik dalam film ini semakin seru karena masalah ketujuh tokoh di meja makan itu berkaitan antara satu tokoh dan tokoh lain secara langsung hingga memengaruhi tokoh-tokoh lain secara tidak langsung seperti masalah orientasi seks Tomo dan perselingkuhan Anjas.
Saya sangat menikmati ledakan-ledakan yang terjadi dalam film ini karena terlihat seperti kembang api; sumbu terbakar habis, ledakan kecil muncul, kemudian ledakan besar pecah di langit. Ledakan besar indah dalam Perfect Strangers bagi saya adalah Keisha memutar cincin di meja makan setelah merias diri di toilet, lalu berjalan meninggalkannya begitu saja secara elegan.
Narasi yang coba dibangun Enrico dan didukung oleh Tomo menang karena peristiwa atau kehancuran pada acara makan malam di rumah Enrico dan Eva menunjukkan bahwa setiap orang perlu kesiapan menghadapi risiko akibat isi ponsel atau kehidupan rahasia di dalamnya terkuak.
Saya menyukai dan puas dengan akhir demikian, kehancuran yang menyadarkan atau memenangkan narasi yang dibangun lewat Enrico.
Perasaan kaget, haru, hingga kagum pada adegan Keisha memutuskan untuk memutar cincin di meja makan dan berjalan meninggalkannya secara elegan mendadak berubah gemas dengan kejutan lain setelahnya. Saya memberi nilai 7 dari 10 untuk Perfect Strangers versi Indonesia ini.