Mohon tunggu...
Urgensi
Urgensi Mohon Tunggu... Editor - Imaginator

hal yang terindah adalah kita bisa mengungkapkan hal yang ingin kita ungkapkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Lucu: Ujian Biologi yang Kacau

1 Juli 2024   16:29 Diperbarui: 1 Juli 2024   16:46 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Original - Biologi anto

Di sebuah SMA di pinggiran kota, sedang berlangsung ujian Biologi yang menegangkan. Pak Guru Biologi yang terkenal galak mengawasi jalannya ujian dengan tatapan tajam.

Tiba-tiba, Anto, murid yang dikenal usil, mulai gelisah. Dia melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada yang memperhatikannya. Kemudian, dengan gerakan cepat, dia mengeluarkan contekannya dari balik bajunya.

Sialnya, Pak Guru Biologi yang jeli melihat gerakan Anto. Dia langsung berjalan ke arah Anto dan mengambil contekannya.

"Anto!" bentak Pak Guru Biologi. "Kamu berani mencontek?!"

Anto tertunduk lesu. Dia pasrah menerima nasibnya.

"Baiklah, Anto," kata Pak Guru Biologi. "Karena kamu mencontek, nilaimu untuk ujian ini adalah nol!"

Anto semakin sedih. Dia yakin akan dimarahi orang tuanya nanti.

"Tapi," lanjut Pak Guru Biologi dengan senyum nakal, "sebelum nilaimu benar-benar nol, coba jawab pertanyaan ini: Sebutkan 5 organ tubuh manusia yang paling banyak dibohongi!"

Anto terdiam sejenak, berpikir keras. Tiba-tiba, wajahnya berbinar.

"Hati!" jawab Anto dengan yakin. "Kenapa?" tanya Pak Guru Biologi penasaran.

"Karena Hati selalu dibilang 'Hatiku sakit'!" jawab Anto sambil cengengesan.

Pak Guru Biologi terdiam beberapa saat, berusaha menahan tawanya. Murid-murid lain pun mulai tertawa terbahak-bahak.

Akhirnya, Pak Guru Biologi angkat tangan. "Baiklah, Anto," katanya. "Kali ini kamu lolos. Tapi jangan coba-coba mencontek lagi!"

Anto pun bersorak kegirangan. Dia berhasil menyelamatkan nilainya dengan kecerdasan dan sedikit kelucuan.

Pesan Moral: Belajarlah dengan tekun dan jujur. Jangan mencoba mencontek, karena konsekuensinya bisa kacau!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun