Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diet Sehat Bagi Anak dengan Autisme

3 Februari 2025   18:15 Diperbarui: 3 Februari 2025   18:43 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa Itu Autisme?

Autisme atau Gangguan Spektrum Autisme (GSA) adalah kondisi perkembangan saraf yang memengaruhi cara seseorang berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta memproses informasi sensorik. 

Anak dengan autisme memiliki karakteristik unik, seperti kesulitan dalam interaksi sosial, pola perilaku repetitif, serta sensitivitas tinggi terhadap cahaya, suara, atau tekstur tertentu.

Setiap anak dengan autisme memiliki keunikan masing-masing. Namun, beberapa karakteristik umum yang sering ditemukan antara lain:

1. Tantangan dalam berkomunikasi. Sebagian anak autisme tidak berbicara atau mengalami keterlambatan dalam bahasa. Yang lain mungkin berbicara, tetapi kesulitan memahami konteks sosial tertentu.

2. Ketertarikan yang terfokus pada minat atau hal tertentu. Mereka sering menunjukkan minat mendalam pada topik tertentu, seperti angka, musik, atau pola tertentu.

3. Hipersensitivitas dan hiposensitivitas sensorik. Beberapa anak sangat peka atau bahkan tidak peka sama sekali terhadap suara, cahaya, tekstur makanan, suhu atau hal-hal tertentu.

4. Perilaku repetitif (berulang).  Anak autisme sering kali menunjukkan gerakan berulang, seperti mengepakkan tangan, bergoyang, menyusun benda secara spesifik atau hal spesifik lainnya.

5. Kesulitan dalam transisi atau perubahan rutinitas. Mereka cenderung nyaman dengan pola yang konsisten dan dapat mengalami stres jika ada perubahan mendadak.

Alergi dan Sensitivitas Makanan pada Anak Autisme

Banyak anak dengan autisme memiliki sensitivitas makanan yang lebih tinggi dibandingkan anak pada umumnya. Beberapa dari mereka mengalami reaksi alergi atau gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan tertentu. 

Bahkan jika tidak ada alergi klinis, beberapa makanan dapat memperburuk gejala autisme, seperti gangguan perilaku, kecemasan, dan masalah pencernaan.

Lalu pada umumnya, apa saja makanan yang sebaiknya dihindari oleh anak dengan autisme?

1. Gluten

Gluten banyak ditemukan dalam gandum, barley, dan rye. Gluten dapat menyebabkan peradangan pada usus bagi anak autisme yang sensitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menghindari gluten dapat membantu mengurangi gejala gangguan perilaku dan meningkatkan fokus.

2. Produk Susu (Casein)

Protein dalam susu, yaitu casein, dapat memicu reaksi serupa dengan gluten pada beberapa anak autisme. Produk susu juga dapat memperparah gangguan pencernaan, menyebabkan kembung, atau bahkan meningkatkan perilaku hiperaktif.

3. Makanan Tinggi Gula dan Pemanis Buatan

Gula berlebih dapat memperburuk hiperaktivitas dan meningkatkan perilaku impulsif pada anak autisme. Pemanis buatan seperti aspartam dan sukralosa juga berpotensi memengaruhi fungsi otak dan perilaku.

4. MSG dan Bahan Tambahan Makanan

Monosodium glutamat (MSG) serta pewarna dan pengawet buatan dapat memicu reaksi sensitivitas, termasuk gangguan perilaku dan kesulitan berkonsentrasi.

5. Makanan Olahan

Sering kali mengandung zat tambahan dan kadar gula tinggi, makanan olahan dapat memperburuk masalah pencernaan dan meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Mengapa Makanan Ini Tidak Cocok?

Anak dengan autisme sering mengalami masalah pada sistem pencernaan mereka, seperti sindrom usus bocor (leaky gut), yang membuat zat berbahaya dari makanan dapat masuk ke aliran darah dan memengaruhi fungsi otak. 

Selain itu, beberapa makanan seperti gluten dan casein dapat membentuk zat mirip opioid dalam tubuh, yang dapat memperburuk perilaku dan menyebabkan kecanduan makanan tertentu.

Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Anak Autisme

Pada umumnya setiap anak dengan autisme memiliki reaksinya yang berbeda terhadap makanan tertentu. Namun, menjaga pola makan yang sehat sangat penting untuk mendukung perkembangan anak autisme. 

Diet yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dapat meningkatkan fokus, mengurangi hiperaktivitas, dan memperbaiki kesehatan pencernaan. 

Pola makan yang sehat juga tidak hanya penting bagi anak dengan autisme tetapi juga bagi semua orang. Makanan yang kita konsumsi memiliki dampak besar terhadap kesehatan fisik dan mental kita.

Dengan memilih makanan yang tepat dan menghindari yang berisiko, kita dapat memberikan anak autisme kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal. 

Ingat, diet sehat bukan hanya sekadar pilihan, tetapi juga investasi bagi masa depan kesehatan mereka.

Semoga bermanfaat..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun