Berinovasi untuk Mewujudkan Toilet Sekolah yang Bersih dan Nyaman melalui Projek P5
Toilet Sekolah Kotor? Saatnya "Semua" Bertindak ! semua? Iya, karena merawat kebersihan toilet sekolah adalah tanggung jawab seluruh warga sekolah!
Toilet sekolah yang bersih adalah kebutuhan mendasar bagi seluruh warga sekolah. Namun, kenyataannya, banyak toilet sekolah masih dalam kondisi yang kurang terawat, lantai yang licin dan kotor, bau tak sedap, tisu atau sabun yang sering kali tidak tersedia, serta kebiasaan buruk sebagian siswa yang kurang peduli terhadap kebersihan toilet.Â
Masalah ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang tidak nyaman tetapi juga berpotensi menjadi sumber penyebaran penyakit.
Jika kondisi ini masih terjadi, pihak sekolah dapat berinisiatif mengangkat permasalahan kebersihan toilet sebagai proyek berbasis Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan."Â
Melalui proyek ini, siswa tidak hanya diajak untuk menyadari pentingnya kebersihan toilet sekolah tetapi juga didorong untuk merancang solusi konkret agar toilet sekolah dapat tetap bersih, nyaman, dan layak digunakan oleh semua warga sekolah.
Sebagai bagian dari P5, siswa diberikan kebebasan untuk mengidentifikasi masalah utama terkait kebersihan toilet sekolah dan menemukan berbagai cara inovatif untuk mengatasinya.Â
Mereka dapat bekerja dalam kelompok sesuai fasenya dan berperan aktif dalam menerapkan solusi yang mereka buat sendiri.
Berbagai ide kreatif yang lahir bisa digunakan dalam projek ini diantaranya:
1. Jadwal Piket Kebersihan Toilet
Siswa dapat membentuk tim kebersihan toilet yang bertugas secara bergiliran. Jadwal ini dibuat agar setiap kelas turut bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan toilet.Â
Dengan adanya jadwal ini, tidak ada lagi anggapan bahwa kebersihan toilet hanyalah tanggung jawab petugas kebersihan sekolah saja.
2. Poster Edukatif dan Kampanye Kesadaran
Kelompok lain fokus pada edukasi dan sosialisasi. Mereka merancang poster dengan slogan menarik, seperti "Toilet Bersih, Belajar Nyaman!" atau "Jaga Toilet Seperti Kamu Menjaga Kamar Sendiri!"Â
Poster ini ditempel di berbagai titik strategis untuk terus mengingatkan siswa agar tidak membuang sampah sembarangan, menyiram toilet setelah digunakan, dan menjaga kebersihan lingkungan toilet.
Selain itu, kampanye di media sosial sekolah juga dilakukan untuk menjangkau lebih banyak siswa. Melalui video pendek dan infografis, siswa diajak untuk lebih peduli terhadap kebersihan toilet dan memahami dampak buruk dari toilet yang kotor.
3. Pembuatan Pewangi Toilet Organik
Beberapa siswa juga dapat berinisiatif untuk menciptakan pewangi toilet berbahan alami. Mereka memanfaatkan bahan seperti kulit jeruk, kayu manis, dan cengkeh untuk membuat pewangi alami yang ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Produk ini tidak hanya membuat toilet lebih wangi tetapi juga menjadi bentuk pembelajaran tentang inovasi ramah lingkungan.
4. Sistem Token dan Poin bagi Pengguna Toilet
Sebagai bentuk apresiasi dan kontrol, beberapa siswa mengusulkan sistem token dan poin. Setiap kelas diberikan token atau kartu kebersihan, dan siswa yang menjaga kebersihan toilet mendapatkan poin tambahan untuk kelasnya.Â
Sebaliknya, jika ada yang melanggar aturan kebersihan, mereka akan kehilangan poin. Sistem ini menciptakan rasa tanggung jawab bersama karena setiap siswa akan terdorong untuk menjaga kebersihan agar kelasnya tidak kehilangan poin.
5. Toilet Ramah Anak dan Inklusif
Selain kebersihan, beberapa kelompok siswa juga mengusulkan agar toilet dibuat lebih ramah bagi semua pengguna, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.Â
Misalnya, dengan menyediakan pegangan tangan bagi siswa disabilitas atau anak-anak yang lebih kecil, serta memastikan bahwa sabun dan air selalu tersedia.
Dampak Positif: Kesadaran yang Terus Bertumbuh
Seiring berjalannya proyek ini, diharapkan berbagai perubahan nyata dapat terjadi. Toilet yang sebelumnya kotor dan bau dapat menjadi lebih terawat.Â
Siswa juga mulai lebih peduli terhadap kebersihan toilet dan tidak lagi seenaknya meninggalkan kotoran atau sampah di dalamnya.
Lebih dari sekadar menjaga kebersihan, proyek ini juga menanamkan nilai tanggung jawab dan gotong royong dalam diri siswa. Mereka belajar bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan sekolah tetapi juga tugas bersama sebagai warga sekolah.
Projek ini menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten oleh semua pihak. Toilet sekolah yang bersih bukan hanya impian tetapi dapat diwujudkan jika seluruh warga sekolah bersinergi untuk menjaganya.
Melalui Projek P5 ini, siswa tidak hanya belajar teori tentang kebersihan dan kesehatan, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.Â
Dengan terus menjaga kebersihan toilet, lingkungan sekolah akan menjadi tempat yang lebih sehat dan nyaman bagi semua.
Jadi, sudahkah sekolah Anda siap menerapkan proyek serupa?Â
Mari bersama-sama wujudkan toilet sekolah yang bersih, nyaman, dan layak bagi semua!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI