Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Twin Daddy Blues: Dukungan yang Mengalahkan Segalanya

29 Januari 2025   17:03 Diperbarui: 29 Januari 2025   17:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Siapa bilang baby blues hanya dialami oleh para ibu? Seorang ayah juga bisa mengalaminya. Fenomena ini sering dikenal dengan istilah "Daddy Blues"

Dua saudara kembar saya (Rand & Rend) membuktikan bahwa menjadi ayah baru juga penuh tantangan emosional. Saya berfikir, kisah unik mereka, mulai dari kehebohan bidan hingga perjuangan bersama menghadapi baby blues, layak untuk diceritakan.

Awal Mula Cerita: Kembar yang Tak Terpisahkan

Kedua saudara kembar ini telah berbagi hidup sejak dalam kandungan. Mereka lahir dari rahim yang sama dengan perbedaan waktu 5 menit saja.

Mereka memiliki wajah yang identik. Keduanya tumbuh,bermain dan bersekolah bersama. Jika salah satu sakit yang lain ikut juga, jika salah satu terjatuh beberapa menit kemudian yang satunya jatuh juga.

Sejak kecil hingga dewasa mereka akrab dan solid bersama. Tak pernah ada persaingan, seakan mereka lahir untuk saling melengkapi dan menjaga.

Saat salah satu ditempatkan bekerja di lokasi berbeda, rasa kehilangan diantara mereka jelas terlihat. Tak betah lama-lama, meminta izin orang tua untuk resign dan kembali bersama mendapatkan rezeki bekerja di tempat yang sama, walaupun tugasnya berbeda. Pokoknya selalu bersama.

Pernikahan mereka berbeda selang beberapa bulan saja. Maunya sih barengan, tapi ibu bilang sabar dulu, satu-satu. Kisah semakin menarik ketika para istri mereka kemudian hamil bersamaan dan melahirkan anak laki-laki dengan selisih hanya lima hari saja.

Kehebohan pun terjadi di klinik bidan yang sama. Belum seminggu membantu persalinan istri kakaknya, tiba-tiba sang adik datang dengan panik. Terlihat seperti orang yang sepertinya sama, namun membawa istri yang berbeda.

Sang bidan bingung, karena memang istri si adik tak pernah periksa disana. Hanya saja pas mau lahiran, bidan yang biasa memeriksa sedang tidak ada. Lagi-lagi istrinya melahirkan di tempat yang sama.

Bu bidan bengong, skeptis juga, mengira ini adalah laki-laki yang sama dengan dua istri "berbeda". "Kok bisa ya?" pikirnya.

Ketika cerita sebenarnya terungkap, tawa pun pecah. Dengan bangga Bu bidan melayani dan mengungkapkan berbagai prasangkanya. Namun, setelah momen manis kelahiran bayi-bayi mereka, tantangan baru muncul: "mereka terkena Daddy blues!"

Apa Itu Daddy Blues?

Daddy blues adalah kondisi emosional yang sering dialami ayah baru. Daddy blues umumnya ditandai dengan rasa cemas berlebihan akan tanggung jawab baru, kelelahan akibat kurang tidur, perasaan merasa kehilangan "kebebasan" yang dulu ada sebelum menjadi orang tua serta kebingungan menghadapi perubahan dalam hubungan.

Menurut Dr. Richard Fletcher, peneliti dari University of Newcastle, Australia, Daddy blues atau baby blues pada ayah sering kali tidak terdeteksi karena stigma bahwa pria harus selalu kuat secara emosional.

"Namun, perubahan besar dalam hidup, seperti kelahiran anak, bisa memicu stres yang memengaruhi kesejahteraan mental pria," jelasnya. Mereka perlu waktu sejenak untuk beradaptasi dengan peran barunya sebagai seorang ayah.

Bagaimana tidak, keduanya sudah tinggal di rumah masing-masing, mau tidak mau semua dikerjakan berdua. Belum lagi pekerjaannya menyita banyak waktu dan tenaga dan pada saat menjadi ayah Usinya masih sangat muda. Ya masih bingung harus bantu apa, ya lelah dengan kerja juga. 

Untungnya kedua ayah kembar ini tetap saling mendukung. Saling berbagi cerita, solusi dan menguatkan satu dengan lainnya. Si Kakak yang duluan mengalami mendapatkan support full dari sang adik. Dan si adik saat mengalami itu, diberikan saran-saran berdasarkan pengalaman si kakak.

Meskipun menghadapi tantangan yang sama besar, dukungan yang diberikan satu sama lain membuat "Daddy Blues nya" teratasi dengan lebih mudah.

Berikut beberapa tips mengatasi baby blues berdasarkan pengalaman kedua Twin Daddy tersebut:

1. Komunikasi dengan pasangan dan orang terdekat. Bicarakan apa yang dirasakan dengan pasangan karena dukungan emosional dari pasangan dan orang terdekat sangat membantu mengurangi tekanan.

2. Jangan ragu untuk berbagi tugasm engasuh bayi. Menjaga keseimbangan peran membantu mengurangi stres.

3. Istirahat yang cukup. Kalau sebelumnya keduanya mengaku punya waktu khusus untuk main game di sela-sela waktu santainya. Kini mereka mencoba untuk tidur pada saat bayi tertidur. Mengatur waktu istirahat kini dirasakan amat penting, karena tak jarang harus bergantian begadang saat malam.

4. Jangan ragu minta bantuan profesional. Keduanya mempelajari bahwa jika perasaan cemas dan lelah tidak kunjung reda, bisa mencoba konsultasi dengan ahli. 

"Untungnya kita sudah punya konselor pribadi sejak dalam kandungan dulu, jadi apa pun kondisinya tetap terus saling menguatkan" ungkap sang kakak sambil tertawa ringan.

Meski baby blues menjadi tantangan, twin daddy ini membuktikan bahwa dukungan yang didapatkan dari satu dengan lainnya, dukungan keluarga dan rasa humor dapat membuat segalanya lebih ringan. 

Mereka bahkan berbagi cerita lucu kehebohan bidan yang keliru mengira mereka orang yang sama, memberikan momen berharga untuk dikenang.

Kisah dua ayah kembar ini mengingatkan kita bahwa menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh warna, baik itu tawa maupun tantangan. 

Jika Anda mengalami baby blues atau Daddy blues, ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan selalu ada jalan untuk mengatasinya.

Jadi, siapkah Anda menghadapi dunia parenting dengan segudang cerita seru seperti twin daddy ini?

Semoga bermanfaat..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun