Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Hidup Selaras: Menemukan Kedamaian dalam Konsep Slow Living di Pedesaan Tasikmalaya

26 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 26 Januari 2025   07:06 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, konsep slow living menjadi oase yang dicari banyak orang. Gaya hidup ini menawarkan pendekatan yang lebih tenang, penuh kesadaran, dan berfokus pada menikmati setiap momen dengan sepenuh hati. Tapi, kenapa tidak memilih pedesaan sebagai tempat terbaik untuk mengadopsi slow living?

Kabupaten Tasikmalaya, khususnya daerah Ciawi-Rajapolah, adalah destinasi sempurna untuk mewujudkan slow living. Dengan pemandangan hamparan sawah yang hijau, udara segar, dan siluet pegunungan yang megah saat senja, tempat ini seolah mengundang Anda untuk melambat, merenung, dan hidup lebih sederhana.

Slow living bukan hanya tentang hidup santai, tetapi lebih kepada memilih untuk hidup dengan penuh kesadaran. Konsep ini mengajarkan kita untuk:

  • Menikmati momen tanpa terburu-buru.
  • Memprioritaskan kualitas dibanding kuantitas.
  • Membuat keputusan hidup yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi dan keberlanjutan.

Bukan berarti kita harus meninggalkan semua teknologi atau kenyamanan modern, tetapi slow living membantu kita mengatur ulang prioritas sehingga hidup lebih bermakna.

Mengapa pedesaan adalah tempat terbaik untuk slow living? Pedesaan memiliki segalanya untuk mendukung gaya hidup slow living. Lingkungan yang tenang, jauh dari kebisingan kota, dan hubungan yang lebih erat dengan alam membuat kita lebih mudah untuk melambat dan menikmati hidup.

Di Ciawi Rajapolah, Tasikmalaya, Anda bisa merasakan keindahan alam yang menenangkan. 

Bayangkan bangun pagi dengan pemandangan sawah yang berkilauan oleh embun, mendengar burung berkicau, atau menikmati udara malam dengan latar pegunungan. Setiap detiknya membawa ketenangan yang sulit ditemukan di kota besar.

Kehidupan di pedesaan mengajarkan kita untuk menghargai hal-hal kecil, seperti berbincang dengan tetangga, memasak dari bahan segar hasil kebun, atau sekadar duduk di teras menyaksikan matahari terbenam.

Masyarakat pedesaan seperti di tempat saya, Rajapolah dikenal ramah dan hangat. Mereka menjaga tradisi gotong royong, yang memperkuat rasa kebersamaan dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk hidup perlahan.

Lalu apa saja sih manfaat hidup slow living di pedesaan?

  • Meningkatkan Kesehatan Mental: Kehidupan yang lebih lambat mengurangi stres, sementara keberadaan alam membantu menenangkan pikiran.
  • Memperkuat Koneksi dengan Diri Sendiri: Tanpa distraksi kota, kita lebih mudah merenung dan menemukan makna hidup.
  • Hidup Lebih Seimbang: Slow living membantu kita menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu untuk diri sendiri.

Desa-desa di daerah Ciawi-Rajapolah merupakan surga tersembunyi untuk slow living.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun