Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merajut Asa di Balik Perbedaan: Praktik Pendidikan Inklusif yang Menyatukan

23 Januari 2025   10:02 Diperbarui: 23 Januari 2025   10:08 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Setiap Anak Berhak Belajar dan Berkembang Bersama"

Berawal dari percakapan singkat dengan orang tua peserta didik. Jemari ini tergerak untuk menuliskan pengalaman dan harapan mengenai implementasi pendidikan inklusif di Negeri tercinta ini.

Pengalaman sebagai seorang narasumber Pendidikan inklusif selama lebih dari 5 tahun, guru sekolah khusus selama hampir 20 tahun lamanya dan mahasiswa magister pendidikan khusus di universitas Pendidikan Indonesia tercinta membuat hati semakin teguh untuk mengabdi dan membuat berbagai perubahan, sekecil apa pun itu.

Teringat akan sebuah visualisasi dari dokumentasi dalam sebuah kuliah umum. Di sebuah kelas kecil di Finlandia, seorang anak dengan autisme duduk berdampingan dengan teman-temannya yang tipikal. Mereka belajar membaca, bermain musik, dan bekerja sama menyelesaikan proyek sains. 

Guru mereka, yang telah dilatih khusus untuk mendukung keberagaman siswa, menciptakan lingkungan yang penuh penerimaan dan empati. Di sini, tidak ada batasan yang memisahkan anak berkebutuhan khusus dan anak lainnya. Semua belajar dan tumbuh bersama.

Namun, di banyak tempat lain, cerita ini masih menjadi harapan yang jauh dari kenyataan. Banyak anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang masih dipisahkan dari teman-temannya, belajar di ruang terpisah, atau bahkan tidak mendapat kesempatan bersekolah. 

Stigma yang melekat di masyarakat memperparah keadaan, menjadikan mereka "berbeda" dan sering kali dipandang sebelah mata. Apakah ini makna sejati pendidikan inklusif?

Pendidikan Inklusif: Sebuah Hak, Bukan Pilihan

Pendidikan inklusif sejatinya adalah upaya untuk memberikan hak yang sama kepada setiap anak, tanpa memandang kondisi fisik, mental, atau sosial mereka. 

Ini bukan sekadar adaptasi kurikulum atau menyediakan fasilitas tambahan, tetapi tentang menciptakan ruang belajar yang menyatukan semua anak untuk tumbuh dan belajar bersama.

Namun, tantangan terbesar bukan hanya pada sistem pendidikan itu sendiri, melainkan pada pola pikir masyarakat. Masih banyak yang memandang anak berkebutuhan khusus sebagai beban atau ancaman bagi "normalitas." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun